Gegara Corona, Cathay Pacific Minta Seluruh Karyawan Cuti

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 February 2020 19:28
Bisnis Cathay Pacific kewalahan gegara virus corona, meminta karyawan ambil cuti 3 bulan
Foto: Cathay Pacific ( REUTERS/Bobby Yip)
Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai Hong Kong Cathay Pacific meminta semua karyawannya untuk mengambil unpaid leave atau cuti tanpa dibayar selama tiga minggu. Cuti itu bisa diambil dari bulan Maret hingga Juni.

Cathay Pacific memiliki total 27.000 karyawan. "Saya berharap Anda semua akan berpartisipasi, dari karyawan frontline kami hingga para pemimpin senior kami, dan untuk memahami tantangan kita saat ini," kata CEO Augustus Tang dalam pesan video yang diposting secara online, Rabu (5/2/2020), sebagaimana dilaporkan AFP.

Tang menyebut alasannya meminta para karyawan cuti adalah akibat merebaknya wabah corona virus yang mematikan dari Wuhan, China. Selain itu, juga karena menurunnya jumlah pelanggan maskapai itu. "Mengingat wabah virus corona baru dan juga penurunan signifikan dalam permintaan pasar, kami baru saja mengumumkan pengurangan kapasitas besar-besaran kemarin," kata perusahaan.

"Menjaga persediaan uang tunai adalah kunci untuk melindungi bisnis kami. Kami telah mengambil berbagai langkah untuk mencapai hal ini. Hari ini, kami menghimbau semua karyawan untuk berpartisipasi dalam skema cuti khusus (SLS), yang akan berlaku mulai 1 Maret dan terakhir hingga 30 Juni. Semua karyawan akan memiliki opsi untuk mengambil cuti tiga minggu yang tidak dibayar dalam periode ini." tambahnya, sebagaimana dilansir dari CNN International.


[Gambas:Video CNBC]


Sebelum corona, setahun terakhir maskapai ini juga telah banyak merugi akibat demo berkepanjangan yang terjadi di Hong Kong selama enam bulan terakhir 2019.

Demo anti pemerintah yang intens membuat jumlah turis yang berkunjung ke kota itu turun drastis. Akibatnya, Cathay dan beberapa maskapai lainnya melaporkan penurunan bisnis.


Hong Kong sendiri telah jatuh ke dalam resesi akibat demo tersebut. Pada tahun lalu, data resmi menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Hong Kong jatuh ke minus 1,9%. Ini merupakan kontraksi ekonomi pertama Hong Kong dalam satu dekade terakhir.

Dilansir dari AFP, Senin (3/2/2020), dalam dua kuartal berturut-turut di 2019, ekonomi Hong Kong tumbuh minus. Pada kuartal III-2019 pertumbuhan ekonomi Hong Kong minus 2,8% dan pada kuartal IV-2019 tercatat tumbuh minus 2,9%.




(gus) Next Article Gegara Corona, Cathay Pacific Minta Karyawannya Cuti Sukarela

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular