China Sindir Soal Corona, Jokowi: Kepentingan RI Nomor Satu!
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
05 February 2020 19:16
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo memberikan respons atas pernyataan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian. Dalam keterangan pers di kantor Kedutaan Besar China di Jakarta, Selasa (4/2/2020), yang dikutip dari detik.com, Xiao menyayangkan langkah pemerintah Indonesia yang membatasi impor pangan dan menunda penerbangan sementara dari dan ke China.
"Ya apa pun, saya sampaikan bahwa kepentingan nasional kita tetap nomor satu, dinomorsatukan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyampaikan terima kasih atas pendapat Pemerintah China. Ia pun menyampaikan koreksi bahwa pelarangan impor terhadap jenis komoditas tertentu itu hanya untuk hewan hidup.
"Tidak disebutkan untuk yang lain," ujar Fadjroel.
Kemudian, lanjut dia, berdasarkan konferensi pers yang dilakukan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, terhitung mulai Rabu (5/2/2020) 00.00 WIB, berlaku penundaan sementara penerbangan dari dan ke Indonesia yang berasal dari daratan China.
"Sejumlah negara di dunia melakukan hal itu," kata Fadjroel.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dob) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
"Ya apa pun, saya sampaikan bahwa kepentingan nasional kita tetap nomor satu, dinomorsatukan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyampaikan terima kasih atas pendapat Pemerintah China. Ia pun menyampaikan koreksi bahwa pelarangan impor terhadap jenis komoditas tertentu itu hanya untuk hewan hidup.
Kemudian, lanjut dia, berdasarkan konferensi pers yang dilakukan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, terhitung mulai Rabu (5/2/2020) 00.00 WIB, berlaku penundaan sementara penerbangan dari dan ke Indonesia yang berasal dari daratan China.
"Sejumlah negara di dunia melakukan hal itu," kata Fadjroel.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dob) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular