
Tumbang, Cathay Pacific Rugi Rp 18 Triliun dalam 6 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan asal Hong Kong, Cathay Pacific, mengumumkan kerugian 9,9 miliar dolar Hong Kong (US$ 1,27 miliar) atau sekitar Rp 18,4 triliun, pada semester I-2020. Pandemi virus corona (Covid-19) menjadi penyebab utamanya.
"Enam bulan pertama di 2020 adalah masa-masa yang sangat menantang, yang pernah dihadapi grup Cathay Pacific dalam lebih dari 70 tahun terakhir," kata Chairman Cathay, Patrick Healy, dilansir dari AFP, Rabu (12/8/2020).
Krisis kesehatan yang melanda dunia akibat pandemi ini menghantam keras industri travel termasuk maskapai. Healy mengatakan, sejumlah analis menyebut butuh waktu bertahun-tahun bagi industri penerbangan untuk pulih ke masa sebelum krisis terjadi.
Sepanjang periode semester I-2020, Cathay hanya mengangkut 4,4 juta penumpang, terjun dalam 76% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan sepanjang April dan Mei 2020, di mana banyak negara memberlakukan kebijakan lockdown, Cathay hanya mengangkut 500 orang per hari secara rata-rata.
Bisnis kargo masih lumayan, membawa pendapatan 11,177 juta dolar Hong Kong, atau naik 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pemerintah Hong Kong, sudah mengambil kebijakan penyelamatan Cathay, dengan rencana suntikan 39 miliar dolar Hong Kong untuk maskapai tersebut. Dalam kebijakan itu, Cathay juga diperbolehkan melakukan rights issue senilai 11,7 miliar dolar Hong Kong untuk tambahan penguatan modal.
(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Imbas Covid-19, Cathay Pacific Pangkas 5.900 Karyawannya