
Menhub Pastikan KA Cepat JKT-SMRG Rp 58 T Pakai Duit Utang
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
05 February 2020 19:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan proyek kereta berkecepatan tinggi Jakarta-Surabaya tidak bisa mengandalkan APBN. Dia bilang, utang jadi solusi untuk mengerjakan proyek tersebut.
"Ya loan. Loan dari Jepang, sepenuhnya," ujar Budi Karya Sumadi ketika ditemui di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/20).
Utang ini terutama dimanfaatkan untuk pembangunan jalur kereta. Sementara, ada kemungkinan lain yang pembiayaannya dilakukan melalui skema KPBU alias kerja sama pemerintah dengan badan usaha.
"Bisa sebagian (KPBU), terutama TOD-nya. Jalur mungkin nggak KPBU tapi mungkin rolling stock iya, keretanya iya," imbuhnya.
Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, mempertegas bahwa tahap pertama akan dibangun jalur dari Jakarta ke Semarang. Proyek tersebut sudah masuk daftar prioritas di rancangan awal RPJMN 2020-2024.
Dia menjelaskan, butuh waktu tidak sedikit untuk merampungkan proyek itu hingga tuntas ke Surabaya. Adapun jalur ke Surabaya baru akan dibangun jika jalur Jakarta-Semarang sudah terhubung, atau setelah 2024.
"Konsepnya itu dibuat track baru dengan spesifikasi baru. Jadi tambah satu track ke Surabaya. Cuma kan ini bertahap akan kita tingkatkan. Malah mungkin bisa kita bangun dulu ke Cirebon, terus ke Semarang terus ke Surabaya," urainya.
Saat ini, proyek ini masih dalam tahap pengerjaan feasibility study (FS) oleh JICA. Tahapan pembangunan secara rinci baru akan dipastikan setelah FS tersebut kelar.
"Karena kan diperkirakan 5 tahun ini sampai Semarang saja, itu kan masuk ke major project di RPJMN 2020-2024. Nah ini kan Jakarta-Surabaya 700 km, jauh lho itu maka kita bikin tahapan," bebernya.
(hoi/hoi) Next Article Berat Pakai APBN, KA Cepat Jakarta-Semarang Utang ke Jepang?
"Ya loan. Loan dari Jepang, sepenuhnya," ujar Budi Karya Sumadi ketika ditemui di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/20).
Utang ini terutama dimanfaatkan untuk pembangunan jalur kereta. Sementara, ada kemungkinan lain yang pembiayaannya dilakukan melalui skema KPBU alias kerja sama pemerintah dengan badan usaha.
Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, mempertegas bahwa tahap pertama akan dibangun jalur dari Jakarta ke Semarang. Proyek tersebut sudah masuk daftar prioritas di rancangan awal RPJMN 2020-2024.
Dia menjelaskan, butuh waktu tidak sedikit untuk merampungkan proyek itu hingga tuntas ke Surabaya. Adapun jalur ke Surabaya baru akan dibangun jika jalur Jakarta-Semarang sudah terhubung, atau setelah 2024.
"Konsepnya itu dibuat track baru dengan spesifikasi baru. Jadi tambah satu track ke Surabaya. Cuma kan ini bertahap akan kita tingkatkan. Malah mungkin bisa kita bangun dulu ke Cirebon, terus ke Semarang terus ke Surabaya," urainya.
Saat ini, proyek ini masih dalam tahap pengerjaan feasibility study (FS) oleh JICA. Tahapan pembangunan secara rinci baru akan dipastikan setelah FS tersebut kelar.
"Karena kan diperkirakan 5 tahun ini sampai Semarang saja, itu kan masuk ke major project di RPJMN 2020-2024. Nah ini kan Jakarta-Surabaya 700 km, jauh lho itu maka kita bikin tahapan," bebernya.
(hoi/hoi) Next Article Berat Pakai APBN, KA Cepat Jakarta-Semarang Utang ke Jepang?
Most Popular