
Butuh Rp 58 T, KA Cepat Jakarta-Semarang Bakal Laku?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
04 February 2020 15:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek kereta berkecepatan tinggi Jakarta-Semarang masuk dalam program prioritas pemerintah hingga 2024. Proyek ini bagian dari Peningkatan Kecepatan Kereta Api Lintas Utara Jawa atau kereta semi cepat Jakarta-Surabaya 700 Km.
"Demand utara Jawa cukup tinggi. Kebutuhan itu ada," kata Pemerhati Perkeretaapian dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/2).
Namun, Djoko mengatakan potensi penumpang jalur ini berpotensi tergerus seiring rencana pemindahan ibu kota. Bappenas sudah optimistis pada 2024 proses pemidahan pusat pemerintahan seperti gedung DPR ke Kalimantan Timur.
"Tapi dengan ibu kota beralih, bisa ada perubahan demand juga," kata Djoko.
Djoko menambahkan potensi permintaan kereta cepat Jakarta-Semarang bisa menurun karena ibu kota baru negara pindah. Ini karena tak bisa dipungkiri ibu kota selama ini sebagai penarik arus pergerakan manusia lebih masif.
"Bisa (terdampak karena ibu kota pindah), karena Pemda ke Jakarta urusan dinas, kalau urusan dinas beralih ke ibu kota baru, tentunya ada penurunan demand ke Jakarta, kecuali urusan bisnis dan wisata," katanya.
Djoko mengutip data Ditjenhubud Kemenhub, bahwa sebagian besar pengguna pesawat terbang atas biaya dinas kementerian lembaga atau pemda. "42% pengguna pesawat terbang atas biaya APBD/APBN, 12% bisnis," katanya.
Proyek prioritas strategis periode 2020-2024 sudah disiapkan pemerintahan Presiden Jokowi jilid II. Proyek prioritas strategis periode 2020-2024 dirilis oleh Bappenas yang di dalamnya ada 41 proyek super prioritas 5 tahun ke depan.
Salah satu yang paling menyedot perhatian adalah proyek kecepatan tinggi Pulau Jawa yang mencakup, kereta cepat Jakarta-Semarang yang bisa memangkas waktu perjalanan hanya 3,5 jam dari 5 jam. Proyek ini rencananya akan menggunakan APBN Rp 58 triliun, tapi tak dijelaskan rinciannya.
Sedangkan untuk kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan bisa memangkas waktu dari 3 jam jadi 40 menit, yang menggunakan dana swasta Rp 42 triliun. Sehingga total untuk dua proyek prioritas strategis kereta berkecepatan tinggi sampai 2024 kebutuhan dananya mencapai Rp 100 triliun.
(hoi/hoi) Next Article Konstruksi Proyek Kereta Cepat Diklaim 42%, Lahan Bebas 99,9%
"Demand utara Jawa cukup tinggi. Kebutuhan itu ada," kata Pemerhati Perkeretaapian dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/2).
Namun, Djoko mengatakan potensi penumpang jalur ini berpotensi tergerus seiring rencana pemindahan ibu kota. Bappenas sudah optimistis pada 2024 proses pemidahan pusat pemerintahan seperti gedung DPR ke Kalimantan Timur.
Djoko menambahkan potensi permintaan kereta cepat Jakarta-Semarang bisa menurun karena ibu kota baru negara pindah. Ini karena tak bisa dipungkiri ibu kota selama ini sebagai penarik arus pergerakan manusia lebih masif.
"Bisa (terdampak karena ibu kota pindah), karena Pemda ke Jakarta urusan dinas, kalau urusan dinas beralih ke ibu kota baru, tentunya ada penurunan demand ke Jakarta, kecuali urusan bisnis dan wisata," katanya.
Djoko mengutip data Ditjenhubud Kemenhub, bahwa sebagian besar pengguna pesawat terbang atas biaya dinas kementerian lembaga atau pemda. "42% pengguna pesawat terbang atas biaya APBD/APBN, 12% bisnis," katanya.
Proyek prioritas strategis periode 2020-2024 sudah disiapkan pemerintahan Presiden Jokowi jilid II. Proyek prioritas strategis periode 2020-2024 dirilis oleh Bappenas yang di dalamnya ada 41 proyek super prioritas 5 tahun ke depan.
Salah satu yang paling menyedot perhatian adalah proyek kecepatan tinggi Pulau Jawa yang mencakup, kereta cepat Jakarta-Semarang yang bisa memangkas waktu perjalanan hanya 3,5 jam dari 5 jam. Proyek ini rencananya akan menggunakan APBN Rp 58 triliun, tapi tak dijelaskan rinciannya.
Sedangkan untuk kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan bisa memangkas waktu dari 3 jam jadi 40 menit, yang menggunakan dana swasta Rp 42 triliun. Sehingga total untuk dua proyek prioritas strategis kereta berkecepatan tinggi sampai 2024 kebutuhan dananya mencapai Rp 100 triliun.
(hoi/hoi) Next Article Konstruksi Proyek Kereta Cepat Diklaim 42%, Lahan Bebas 99,9%
Most Popular