Pertumbuhan Ekonomi 2019 5,02%, Warning Bagi Pemerintah

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
05 February 2020 14:00
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi sepanjang 2019 mencapai 5,02%.
Foto: Konferensi pers BPS dengan materi pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan IV-2019 di gedung BPS, Jakarta. (CNBC Indonesia/Cantika Dinda)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi sepanjang 2019 mencapai 5,02%. BPS mengingatkan pemerintah untuk bisa menyelesaikan semua sengkarut pekerjaan rumah yang harus diantisipasi.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, berdasarkan struktur PDB (Produk Domestik Bruto) menurut pengeluaran pada 2019, pertumbuhan ekonomi masih ditopang karena adanya Konsumsi Rumah Tangga dan PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto).

"Masing-masing yang menyumbang 55,76% [Konsumsi LNPRT] dan 32,28% [PMTB]," kata Suhariyanto di kantornya, Rabu (5/2/2020).

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga di dorong kelompok kesehatan dan pendidikan, restoran dan hotel, serta makanan dan minuman selain restoran.

Sementara pertumbuhan investasi di dorong barang modal jenis bangunan, mesin dan perlengkapan, serta sumber daya hayati (Cultivated Biological Resources/CBR).

Konsumsi pemerintah juga mencatatkan perlambatan, tahun 2019 hanya tumbuh 3,25% dari tahun 2018 yang mampu tumbuh 4,80%. Adapun kontribusinya terhadap PDB sebesar 8,75%.

Kendati demikian, secara pertumbuhan PDB sepanjang 2019, kata Suhariyanto, ekspor dan impor masih mengalami kontraksi, masing-masing 6,55% dan 11,88%. Sehingga Suhariyanto mengingatkan pemerintah untuk bisa mengantisipasi perekonomian ke depannya.

"Indonesia masih memiliki PR [Pekerjaan Rumah] supaya neraca perdagangan agar tidak mengalami defisit, mengingat perekonomian global masih lemah dan belum stabil," kata Suhariyanto.


[Gambas:Video CNBC]




(dru) Next Article Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,02% Sepanjang 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular