Lalu apa kepentingan AS di Suriah? Minyak.
"Saya ingin membawa pasukan kami pulang, tetapi saya harus meninggalkan mereka (di Suriah) untuk menjaga minyak. Saya suka minyak, kami mengambil minyak," kata Presiden AS Donald Trump pada November tahun lalu, seperti diberitakan Reuters.
Sebelumnya, Trump berniat untuk menarik pasukan AS dari Suriah. Namun niat tersebut tidak diwujudkan karena pasukan AS dibutuhkan untuk menjaga lapangan-lapangan minyak di negara tersebut.
"Kita jaga minyaknya, ingat itu. US$ 45 juta per bulan? Jaga minyaknya," tegas Trump.
Sekitar 70% ladang minyak Suriah berada di wilayah yang dikuasai oleh milisi Syrian Democratic Forces (SDF), yang bersekutu dengan AS. Jadi jangan heran kalau AS mati-matian menjaga kepentingannya di Suriah.
So, ternyata yang terjadi di era modern sama saja dengan abad pertengahan. Semangat penaklukan negara-negara Barat masih didasari oleh
nawaitu yang sama.
Gold...
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(aji)