Pak Jokowi, Orang Miskin Susah 'Makan Bangku Sekolahan'!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 February 2020 10:04
Masyarakat Miskin yang Lulus SMA Tidak Sampai 16%
SD Negri di Kabupaten Bekasi yang Rusak Parah. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Laporan BPS menegaskan bahwa biaya memang menjadi pertimbangan utama bagi orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya. Walau sudah ada anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang membuat uang masuk dan iuran bulanan menjadi gratis, tetapi masih ada biaya lain yang harus dikeluarkan.

"Walaupun biaya di beberapa jenjang pendidikan sudah mulai ditiadakan, tapi kenyataannya pendidikan memang membutuhkan biaya ekstra seperti biaya untuk seragam, buku pelajaran, perlengkapan alat tulis dan berbagai penunjang lain. Biaya tersebut berpengaruh terhadap proses pendidikan anggota rumah tangga ketika perekonomian rumah tangga tersebut tersendat, sehingga secara otomatis dapat menghambat proses pendidikan. Apalagi biaya pendidikan dan kebutuhan sehari-hari yang semakin hari semakin meningkat, mengakibatkan rumah tangga dengan ekonomi rendah semakin sulit dalam memenuhi biaya pendidikan anggota rumah tangganya," jelas laporan BPS.

Tingginya biaya pendidikan membuat kelompok masyarakat miskin kesulitan 'makan bangku' sekolah. BPS mencatat hanya 15,7% dari kelompok masyarakat di kuintil pertama yang bisa tamat SMA/sederajat.

Badan Pusat Statistik

"Linieritas biaya pendidikan dan jenjang pendidikan diduga menjadi penyebab terjadinya kondisi ini selain rendahnya kemampuan akademik siswa dalam beradaptasi pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta faktor lainnya," sebut laporan BPS.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular