Rokok Bikin Inflasi, Masyarakat Miskin Kena 'Kanker'?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
03 February 2020 16:45
Masyarakat Miskin Menderita
Foto: Senyum dan Harapan Para Bocah di Kampung Pemulung. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Komoditas makanan yang menjadi penyumbang utama kemiskinan adalah beras dan rokok. Beras masih jadi penyumbang utama garis kemiskinan di Indonesia dengan kontribusi lebih dari 20% baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Sementara, komoditas rokok terutama jenis kretek filter menjadi penyumbang kemiskinan terbesar kedua setelah beras. Kontribusi rokok kretek filter terhadap garis kemiskinan mencapai lebih dari 10%.
Rokok Bikin Inflasi, Masyarakat Miskin Kena 'Kanker'?Sumber : Badan Pusat Statistik
Artinya dengan kenaikan harga rokok yang signifikan sampai dengan 35% tentu sangat memberatkan terutama masyarakat miskin tanah air. Kenaikan harga rokok ini berpotensi besar menekan daya beli masyarakat miskin.

Hal yang ditakutkan adalah jumlah orang miskin akan semakin bertambah bukannya berkurang. Mengingat jumlah masyarakat rawan miskin masih tinggi. Menurut kajian Bank Dunia ada setidaknya 115 juta orang Indonesia yang rawan miskin.

Menurut Bank Dunia, 115 juta orang tersebut merupakan penduduk Indonesia yang berstatus calon kelas menengah. Artinya, 115 juta penduduk Indonesia sudah keluar dari garis kemiskinan, tetapi mereka belum sepenuhnya aman masih rentan dan masih bisa sewaktu-waktu terjerembab dan jatuh kembali ke zona kemiskinan.

Kenaikan harga rokok ini membuat masyarakat kalangan bawah tanah air tertekan dan harus mengatur ulang alokasi keuangannya. Masyarakat miskin harus memilih untuk tetap membeli rokok dan mengurangi alokasi belanja yang lain atau lebih memilih untuk mengurangi konsumsi rokok.

Kalau berbicara tentang daya beli yang tertekan, juga harus mempertimbangkan pendapatan dari masyarakat. Pada 2020 pemerintah mentapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) naik 8,51% dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi.

UMP memang naik, tetapi yang perlu diwaspadai adalah kenaikan harga-harga melebihi kenaikan pendapatan yang diterima, apalagi kenaikan itu terjadi di waktu yang bersamaan. Jika hal itu terjadi, tentu saja daya beli masyarakat jadi tertekan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular