
Terapkan WFH, Rokok & Makanan Dongkrak Inflasi Maret
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
01 April 2020 13:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada maret 2020 terjadi inflasi sebesar 0,10%. Inflasi terjadi salah satunya, karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Ketua BPS Suhariyanto menyebutkan bahwa inflasi tertinggi karena disumbang dari subkelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Secara rinci, subkelompok makanan mengalami inflasi sebesar 0,01%, minuman yang tidak berakohol sebesar 0,17%, dan subkelompok rokok dan tembakau sebesar 0,70%.
"Kelompok ini pada Maret 2020 mengalami inflasi sebesar 0,10% dan memberikan andil atau sumbangan inflasi sebesar 0,03%," jelas Suhariyanto, Rabu (1/4/2020).
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: telur ayam ras dan bawang bombay masing-masing sebesar 0,03%; gula pasir sebesar 0,02%; bayam, kangkung, anggur, jeruk, bawang merah, rokok kretek filter, dan rokok putih masing-masing sebesar 0,01 persen.
Infalsi pada Maret juga terjadi karena disebabkan adanya kenaikan harga untuk kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12%; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02%; kelompok perlengkapan peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,28%.
Inflasi juga terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,21%; rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,36%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya
sebesar 0,99%.
Adapun inflasi tahun kalender atau Januari-Maret 2020 sebesar 0,76% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 2,96%.
(dru) Next Article Rokok dan Iuran BPJS Naik, Waspada Inflasi Februari 2020
Ketua BPS Suhariyanto menyebutkan bahwa inflasi tertinggi karena disumbang dari subkelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Secara rinci, subkelompok makanan mengalami inflasi sebesar 0,01%, minuman yang tidak berakohol sebesar 0,17%, dan subkelompok rokok dan tembakau sebesar 0,70%.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: telur ayam ras dan bawang bombay masing-masing sebesar 0,03%; gula pasir sebesar 0,02%; bayam, kangkung, anggur, jeruk, bawang merah, rokok kretek filter, dan rokok putih masing-masing sebesar 0,01 persen.
Infalsi pada Maret juga terjadi karena disebabkan adanya kenaikan harga untuk kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12%; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02%; kelompok perlengkapan peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,28%.
Inflasi juga terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,21%; rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,36%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya
sebesar 0,99%.
Adapun inflasi tahun kalender atau Januari-Maret 2020 sebesar 0,76% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 2,96%.
(dru) Next Article Rokok dan Iuran BPJS Naik, Waspada Inflasi Februari 2020
Most Popular