
Japek II akan Punya Tarif, Basuki Minta Sambungan Diperhalus
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
31 January 2020 15:04
Jakarta, CNBC Indonesia - Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated masih memberlakukan operasi tanpa tarif alias gratis. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengingatkan operator tol tersebut untuk merampungkan perbaikan.
"Belum [ditetapkan tarifnya], masih diperbaiki dulu," kata Basuki ketika ditemui di kantornya, Jumat (31/1/20).
Perbaikan utama, menurutnya adalah mengenai expansion joint atau sambungan agar diperhalus. Tol ini sendiri dioperasikan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).
Basuki bilang, perbaikan dilakukan sambil menunggu perumusan tarif untuk tol yang juga biasa disebut Tol Layang Japek ini. Rencananya, penetapan tarif akan diintegrasikan dengan sejumlah ruas lain.
"Sambil mereka terus hitung simulasi dulu. Karena tarifnya hanya 1, nggak boleh pisah antara bawah sama atas," bebernya.
Diperkirakan, perumusan tarif akan kelar pada pekan kedua Februari 2020. Sebelum ada penetapan tarif, masyarakat masih bisa menikmati tol ini secara gratis.
"Ya nanti kalau minggu kedua ini sudah selesai kita tetapkan. Kalau memang sudah lebih baik," bebernya.
Penetapan tarif Tol Japek II Elevated atau Tol Layang Japek dipastikan molor. Rencana awal operasi gratis hingga Januari 2020 pun harus diperpanjang hingga Februari 2020.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit menjelaskan, belum adanya penetapan tarif disebabkan oleh rumitnya proses integrasi dengan ruas-ruas lain.
"Karena harus disimulasikan secara jaringan," kata Danang Parikesit kepada CNBC Indonesia ketika dihubungi, Senin (27/1/20) malam.
Dia menjelaskan, simulasi tersebut juga perlu mempertimbangkan sejumlah ruas yang bahkan masih dalam tahap konstruksi. Dampak dari integrasi tarif dan jaringan tersebut juga harus diperhatikan.
"Misal apa yang akan terjadi saat JORR II selesai tahun ini dan dampaknya ke Japek dan Japek Elevated," urai Danang.
Rencana pembangunan Tol Japek II Selatan juga tak luput dari perhitungan. Selain itu, integrasi juga akan melibatkan Tol Becakayu.
"Apakah selesainya Japek Selatan dan Becakayu sensitif tarifnya terhadap tarif Japek dan Japek Elevated. Ini sebabnya kita minta kajian secara jaringan," urainya.
Dia menjelaskan bahwa perhitungan tarif integrasi dengan sejumlah ruas tol lain cukup rumit. Ia melibatkan konsultan independen dari Universitas Indonesia (UI). "Ternyata sangat complicated sehingga kami juga meminta independent review dari UI," tandasnya.
(hoi/hoi) Next Article Tol Japek II Sempat Macet dan Ditutup, Setuju Disebut Gagal?
"Belum [ditetapkan tarifnya], masih diperbaiki dulu," kata Basuki ketika ditemui di kantornya, Jumat (31/1/20).
Perbaikan utama, menurutnya adalah mengenai expansion joint atau sambungan agar diperhalus. Tol ini sendiri dioperasikan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).
"Sambil mereka terus hitung simulasi dulu. Karena tarifnya hanya 1, nggak boleh pisah antara bawah sama atas," bebernya.
Diperkirakan, perumusan tarif akan kelar pada pekan kedua Februari 2020. Sebelum ada penetapan tarif, masyarakat masih bisa menikmati tol ini secara gratis.
"Ya nanti kalau minggu kedua ini sudah selesai kita tetapkan. Kalau memang sudah lebih baik," bebernya.
Penetapan tarif Tol Japek II Elevated atau Tol Layang Japek dipastikan molor. Rencana awal operasi gratis hingga Januari 2020 pun harus diperpanjang hingga Februari 2020.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit menjelaskan, belum adanya penetapan tarif disebabkan oleh rumitnya proses integrasi dengan ruas-ruas lain.
"Karena harus disimulasikan secara jaringan," kata Danang Parikesit kepada CNBC Indonesia ketika dihubungi, Senin (27/1/20) malam.
Dia menjelaskan, simulasi tersebut juga perlu mempertimbangkan sejumlah ruas yang bahkan masih dalam tahap konstruksi. Dampak dari integrasi tarif dan jaringan tersebut juga harus diperhatikan.
"Misal apa yang akan terjadi saat JORR II selesai tahun ini dan dampaknya ke Japek dan Japek Elevated," urai Danang.
Rencana pembangunan Tol Japek II Selatan juga tak luput dari perhitungan. Selain itu, integrasi juga akan melibatkan Tol Becakayu.
"Apakah selesainya Japek Selatan dan Becakayu sensitif tarifnya terhadap tarif Japek dan Japek Elevated. Ini sebabnya kita minta kajian secara jaringan," urainya.
Dia menjelaskan bahwa perhitungan tarif integrasi dengan sejumlah ruas tol lain cukup rumit. Ia melibatkan konsultan independen dari Universitas Indonesia (UI). "Ternyata sangat complicated sehingga kami juga meminta independent review dari UI," tandasnya.
(hoi/hoi) Next Article Tol Japek II Sempat Macet dan Ditutup, Setuju Disebut Gagal?
Most Popular