Tol Japek II Sempat Macet dan Ditutup, Setuju Disebut Gagal?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
23 December 2019 13:34
Beroperasinya tol layang Japek II menuai kontroversi, termasuk kritik dari YLKI.
Foto: Penampakan Macet Tol Layang Cikampek di H-4 Natal (Gusti Alhaki/detikcom)
Jakarta, CNBC Indonesia - Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II sempat menuai kontroversi. Selain soal kondisi jalan bergelombang, tol Japek II juga sempat dilanda kemacetan hingga sempat ditutup sementara, Sabtu (21/12) selama 2 jam.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, termasuk yang menganggap keberadaan Tol Layang II tidak akan mampu mengatasi kemacetan saat akhir pekan. Ia mengatakan tol layang Cikampek sempat macet total selama dua jam, dan akhirnya arus lalin menuju tol layang ditutup sementara.

"Ini artinya saat tol layang Cikampek dibangun tidak mempertimbangkan berbagai kemungkinan, termasuk jika ada kendaraan mogok di tol layang. Ini bisa jadi petugas tol tidak sigap mengatasi masalah saat terjadi kendaraan mogok, dan volume traffic sedang tinggi tingginya," kata Tulus dalam keterangan resminya, Senin (23/12).

"Dengan kejadian seperti ini, fungsi utama tol layang Cikampek untuk mengatasi kemacetan saat libur panjang, menjadi muspro alias sia sia," katanya.



Tulus mengatakan YLKI mendesak agar pemerintah khususnya Kemenhub dan kepolisian mengevaluasi total manajemen lalu lintas Tol Japek II saat akhir pekan, seperti libur Nataru dan nanti libur Idul Fitri.

Selain itu perlu dipertimbangkan adanya emergency exit, misalnya di km 25, sehingga pengguna tol tidak tidak tersandera di jalan tol layang saat keadaan macet parah.

"Ini bisa membahayakan keamanan dan keselamatan pengguna tol. Jangan sampai jalan tol layang ini menjadi produk gagal," katanya.

Direktur Utama PT Jasa Marga (JSMR) Desi Arryani, selaku operator Japek II menanggapi kritikan soal layanan Japek II. Jalan tol yang baru dibuka 15 Desember 2019 lalu itu dikritik karena jalur yang bergelombang. 

Menurut Desi, keamanan menjadi bagian yang terpenting dibanding kenyamanan pengguna kendara. "Secara fisik dan keamanan sudah tidak perlu sangat diragukan. Sangat pasti aman. Memang kenyamanan ini, memang harus disempurnakan," kata Desi kepada CNBC Indonesia di Kementerian PUPR, Rabu (18/12/2019)

Menghadapi momen Nataru ini, Desi mengingatkan fungsi tol Japek II atau Elevated. Dimana untuk mengurangi volume kendaraan yang dinilai sudah sangat padat di jalur bawah.

"Jarak jauh harus naik. Jarak dekat jangan naik. Elevated itu untuk pengguna jarak jauh," sebut Desi.

Sementara itu, kontraktor Japek II, Director of Operation II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bambang Rianto mengatakan tol Japek II Elevated sudah sesuai dengan dasar klasifikasi perencanaan. Contohnya saja jalan dengan standar tinggi dalam melayani lalu lintas yang cepat.

"Di dalam melayani lalu lintas cepat antar regional atau di dalam kota-kota metropolitan dengan sebagian atau tanpa pengaturan jalan masuk. Untuk tipe kelas masuk di klasifikasi kelas II dengan tipe I," kata Bambang Rianto.

[Gambas:Video CNBC]


(hoi/hoi) Next Article Tol Japek II Baru 4 Hari Operasi Sudah Macet, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular