Sri Mulyani Diserbu Netizen Soal Kepala Desa, Kenapa?

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
29 January 2020 17:52
pemerintah terus menaikkan anggaran untuk perbaikan daerah melalui Transfer ke daerah dan Dana Desa (TKDD).
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah terus menaikkan anggaran untuk perbaikan daerah melalui Transfer ke daerah dan Dana Desa (TKDD). Untuk tahun ini, pemerintah bahkan menganggarkan sebesar Rp 856,94 triliun.

TKDD tersebut terdiri dari transfer ke daerah sebesar Rp 784,94 triliun dan dana desa sebesar Rp 72 triliun. Namun, Sri Mulyani mengakui dari formula maupun implementasi masih harus terus dilakukan perbaikan

Mengenai Dana Desa, Sri Mulyani kembali bercerita bahwa mendapatkan banyak sekali aduan dari masyarakat melalui akun sosial medianya.

"Kalau di Sosmed banyak feedback ke saya. Ibu tolong diawasi dana desa bu, Kades saya baru beli rumah baru, dll. Sekarang dari sosmed itu, saya bisa menerima banyak feedback, dan itu benar-benar overwhelming," ujarnya di Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Oleh karenanya, pengawasan sangat penting dilakukan. Apalagi, jumlah Desa di Indonesia sangat banyak sehingga pengawasan dari pemerintah pusat saja tidak akan cukup. Hadirnya masyarakat yang peduli juga dinilai sangat membantu.

Ie merinci, di Indonesia setidaknya ada 75 ribu desa dan masing-masing daerah akan mendapatkan anggaran sekitar Rp 900 juta - Rp 3 miliar dan jika tidak diawasi betul maka akan sangat merugikan negara.

"Sekarang banyak yang ingin jadi kepala desa, karena ternyata pertama dapat gaji secara langsung dari pemerintah, terus ada anggaran pastinya. Jadi orang 'wah senang juga yah jadi Kades'," ceritanya.

Tapi ia menekankan, tidak semua Kepala Desa curang, karena masih banyak Kepala Desa yang jujur dan lulusan sarjana. Ini tentunya akan membawa desa menjadi lebih baik jika ia berkomitmen untuk membangunnya.

Ia mencontohkan desa Ponggok di Klaten. Dimana desa tersebut awalnya hanya memiliki kas desa sebesar Rp 20 juta dan sekarang menjadi Rp 15 miliar di BUMDesnya. Ini karena mereka bisa memanfaatkan sumber daya lokal yang berada di daerahnya dan menjadi tempat wisata bagi masyarakat.

"So, kalau kita punya kepala-kepala desa yang bagus, they really can change the lot of people real, cepat sekali. Dia bangga katakan bahwa sekarang semua anak-anak di desa itu dapatkan scholarship, dia udah ada 5 anak. Karena dia bisa identifikasi jumlah anak-anak di desanya, per keluarga berapa anak, dan sekolah dimana dan mereka perbaiki dari mulai kamar mandi, sanitasi, luar biasa," tegasnya.


[Gambas:Video CNBC]






(dru) Next Article Bingung Kepala Desa Tiba-tiba Kaya Mendadak? Laporkan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular