
Cerita Sri Mulyani: Tiap Kementerian Minta Anggaran Naik
Lid, CNBC Indonesia
29 January 2020 17:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ke mana pun dirinya pergi tidak pernah terlepas dari yang namanya uang. Seperti saat dia pergi ke suatu Kementerian maka Menterinya akan meminta anggaran yang lebih tinggi.
Sri Mulyani mencontohkan, terakhir ia diminta kenaikan anggaran adalah pekan lalu, saat datang ke rapat pimpinan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Namun, ia menekan bahwa tidak hanya Menteri Pertahanan (Menhan) Prabwo Subianto yang meminta kenaikan anggaran, tapi hampir semua menteri melakukan hal yang sama.
"Saya juga minggu lalu datang ke rapim Kemenhan, Kemenhan minta anggaran naik. Ya wajar, jelas semua kementerian yang saya datangi minta anggaran naik," curhatnya saat menghadiri acara BRI Group Economic Forum 2020, Rabu (29/1/2020).
Dengan banyaknya permintaan anggaran ini, ia menekankan bahwa sangat penting untuk menjaga APBN agar tetap responsif tanpa menurunkan kredibilitasnya.
Oleh karenanya, APBN sebagai tools sangat dibutuhkan untuk menjaga perekonomian Indonesia. Apalagi di tengah perlambatan ekonomi global, yang sangat menekan penerimaan.
Dalam kondisi tertekan ini, maka APBN akan tetap bekerja untuk mencari sumber pendanaan, tentu dengan risiko defisit yang melebar. Tapi itu harus dilakukan karena pemerintah tidak bisa menurunkan belanja negara untuk menjaga perekonomian tetap stabil.
"Kondisi global ini membuat penerimaan negara lebih rendah, tapi kita nggak mungkin meminta Kementerian atau Lembaga agar hemat, mereka harus terus belanja untuk jaga perekonomian," tegasnya.
(dru) Next Article The Fed Pangkas Bunga, Sri Mulyani Happy
Sri Mulyani mencontohkan, terakhir ia diminta kenaikan anggaran adalah pekan lalu, saat datang ke rapat pimpinan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Namun, ia menekan bahwa tidak hanya Menteri Pertahanan (Menhan) Prabwo Subianto yang meminta kenaikan anggaran, tapi hampir semua menteri melakukan hal yang sama.
Dengan banyaknya permintaan anggaran ini, ia menekankan bahwa sangat penting untuk menjaga APBN agar tetap responsif tanpa menurunkan kredibilitasnya.
Oleh karenanya, APBN sebagai tools sangat dibutuhkan untuk menjaga perekonomian Indonesia. Apalagi di tengah perlambatan ekonomi global, yang sangat menekan penerimaan.
Dalam kondisi tertekan ini, maka APBN akan tetap bekerja untuk mencari sumber pendanaan, tentu dengan risiko defisit yang melebar. Tapi itu harus dilakukan karena pemerintah tidak bisa menurunkan belanja negara untuk menjaga perekonomian tetap stabil.
"Kondisi global ini membuat penerimaan negara lebih rendah, tapi kita nggak mungkin meminta Kementerian atau Lembaga agar hemat, mereka harus terus belanja untuk jaga perekonomian," tegasnya.
(dru) Next Article The Fed Pangkas Bunga, Sri Mulyani Happy
Most Popular