Internasional
George Soros Sebut Donald Trump Bisa Buat Petaka Ekonomi?
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
24 January 2020 16:41
Jakarta, CNBC Indonesia - George Soros mengatakan bahwa ekonomi Amerika Serikat dapat menuju malapetaka akibat ulah Presiden Donald Trump.
Menurutnya, langkah Trump yang terlalu mencampuri bisnis dan harga saham menjelang pemilihan umum 2020, bisa menyebabkan kehancuran bagi ekonomi AS.
"Pasar saham, sudah merayakan kemenangan militer Trump, ini mematahkan jangkauan ke ketinggian baru," kata Soros berbicara dalam jamuan informal Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, sebagaimana dikutip CNBC International.
"Tetapi sebuah hal yang terlalu panas tidak boleh dimasak terlalu lama,".
Apalagi, ditegaskan Soros, Pemilu AS juga masih lama, di November 2020. Sehingga aksi "goreng" yang dilakukan Trump bisa berbahaya.
"Masalahnya pemilunya itu masih 10 bulan lagi," tegasnya lagi.
Komentar Soros ini datang di tengah rekor tinggi yang dicatat bursa saham AS, Wall Street. Bahkan rekor tersebut merupakan yang terbaik sepanjang sejarah AS.
Sebelumnya banyak ekonom mengaitkan itu dengan sejumlah kebijakan Trump. Termasuk UU pemotongan pajak dan perjanjian soal tenaga kerja dan perdagangan.
Sementara itu, pebisnis yang dekat dengan Partai Demokrat AS itu juga menyerang Trump dengan mengatakan presiden adalah penipu dan seorang narsis, yang ingin dunia berputar di sekelilingnya.
"Ketika fantasinya menjadi presiden menjadi kenyataan, narsis itu keluar," kata Soros. "Ini telah mengubah narsismenya menjadi penyakit ganas."
(sef/sef) Next Article George Soros Minta Putin Dikalahkan Secepat Mungkin
Menurutnya, langkah Trump yang terlalu mencampuri bisnis dan harga saham menjelang pemilihan umum 2020, bisa menyebabkan kehancuran bagi ekonomi AS.
"Pasar saham, sudah merayakan kemenangan militer Trump, ini mematahkan jangkauan ke ketinggian baru," kata Soros berbicara dalam jamuan informal Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, sebagaimana dikutip CNBC International.
Apalagi, ditegaskan Soros, Pemilu AS juga masih lama, di November 2020. Sehingga aksi "goreng" yang dilakukan Trump bisa berbahaya.
"Masalahnya pemilunya itu masih 10 bulan lagi," tegasnya lagi.
Komentar Soros ini datang di tengah rekor tinggi yang dicatat bursa saham AS, Wall Street. Bahkan rekor tersebut merupakan yang terbaik sepanjang sejarah AS.
Sebelumnya banyak ekonom mengaitkan itu dengan sejumlah kebijakan Trump. Termasuk UU pemotongan pajak dan perjanjian soal tenaga kerja dan perdagangan.
Sementara itu, pebisnis yang dekat dengan Partai Demokrat AS itu juga menyerang Trump dengan mengatakan presiden adalah penipu dan seorang narsis, yang ingin dunia berputar di sekelilingnya.
"Ketika fantasinya menjadi presiden menjadi kenyataan, narsis itu keluar," kata Soros. "Ini telah mengubah narsismenya menjadi penyakit ganas."
(sef/sef) Next Article George Soros Minta Putin Dikalahkan Secepat Mungkin
Most Popular