
Round Up
Kala Iran Berduka & Protes Tuntut Mati Ayatollah
Redaksi, CNBC Indonesia
18 January 2020 09:29

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei akhirnya memberikan pernyataan terbarunya ke hadapan publik. Jumat (17/1/2020) adalah kemunculan pertamanya pascaserangan ke militer AS.
Dalam kesempatan itu, ia pun berkomentar soal demo besar-besaran di Iran, yang menuntut dirinya untuk mundur dan meninggalkan negeri itu. Demo yang terjadi karena musibah salah tembak Boeing 737 milik Ukraina oleh rudal Iran, ditanggal yang sama dengan serangan balasan ke AS, disebutnya sudah diatur musuh Iran.
Khamenei mengatakan demonstrasi tersebut tidak mewakili keinginan rakyat Iran. Ia menuding hal tersebut adalah propaganda untuk merusak citra negara itu.
"Musuh kita sama senangnya dengan kecelakaan pesawat saat kita sedih," katanya sebagaimana dikutip dari AFP, Sabtu (18/1/2020).
"Juru bicara pemerintah Amerika (Presiden AS Donald Trump), yang kecam terus mengulangi bahwa kami mendukung rakyat Iran. Anda (Trump) bohong."
Dalam khotbah-nya tersebut, ia juga menyayangkan tragedi salah tembak yang dilakukan militer Iran. Di hari yang sama dengan serangan balasan ke AS.
Namun insiden itu, kata dia, tak boleh membuat semangat menuntut balas kematian Soleimani menjadi berkurang. Bahkan, dijadikan musuh Iran sebagai senjata untuk menyerang negara tersebut.
"Jatuhnya pesawat adalah sebuah kecelakaan yang menyedihkan, itu merasuk hingga ke hati kita," katanya dikutip AFP.
"Tetapi beberapa (oknum) mencoba membingkai ini sehingga kita melupakan pengorbanan Jenderal Soleimani."
Kecelakaan pesawat Boeing yang menewaskan 176 orang ini juga menyebabkan kekacauan di Iran. Demonstrasi terjadi berhari-hari dan meminta Khamenei untuk mundur dan meninggalkan Iran. (sef/sef)
Dalam kesempatan itu, ia pun berkomentar soal demo besar-besaran di Iran, yang menuntut dirinya untuk mundur dan meninggalkan negeri itu. Demo yang terjadi karena musibah salah tembak Boeing 737 milik Ukraina oleh rudal Iran, ditanggal yang sama dengan serangan balasan ke AS, disebutnya sudah diatur musuh Iran.
Khamenei mengatakan demonstrasi tersebut tidak mewakili keinginan rakyat Iran. Ia menuding hal tersebut adalah propaganda untuk merusak citra negara itu.
"Juru bicara pemerintah Amerika (Presiden AS Donald Trump), yang kecam terus mengulangi bahwa kami mendukung rakyat Iran. Anda (Trump) bohong."
Dalam khotbah-nya tersebut, ia juga menyayangkan tragedi salah tembak yang dilakukan militer Iran. Di hari yang sama dengan serangan balasan ke AS.
Namun insiden itu, kata dia, tak boleh membuat semangat menuntut balas kematian Soleimani menjadi berkurang. Bahkan, dijadikan musuh Iran sebagai senjata untuk menyerang negara tersebut.
"Jatuhnya pesawat adalah sebuah kecelakaan yang menyedihkan, itu merasuk hingga ke hati kita," katanya dikutip AFP.
"Tetapi beberapa (oknum) mencoba membingkai ini sehingga kita melupakan pengorbanan Jenderal Soleimani."
Kecelakaan pesawat Boeing yang menewaskan 176 orang ini juga menyebabkan kekacauan di Iran. Demonstrasi terjadi berhari-hari dan meminta Khamenei untuk mundur dan meninggalkan Iran. (sef/sef)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular