
Tiru Jakarta, Khofifah Ingin Bangun LRT di Surabaya
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
16 January 2020 20:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa ingin membangun transportasi kereta ringan atau LRT di kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila). Ia meminta masukan pemerintah pusat.
"Akan kita terus komunikasikan ke berbagai kementerian, terutama kementerian perhubungan, kita berharap salah satu super prioritas adalah LRT untuk gerbangkertasusila," kata Khofifah usai rakor prioritas pembangunan di Jatim, di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Kamis (16/1).
Ia mengatakan saat ini kawasan Gerbangkertosusila yang populasinya 12 juta orang seperti Jabodetabek membutuhkan transportasi massal. Ia meminta masukan dari pemerintah pusat terutama Kemenhub soal transportasi yang cocok dengan opsi-opsinya, apakah 100% layang atau sebagian memakai badan jalan.
Sementara itu, Menhub Budi Karya di tempat yang sama mengatakan pembangunan LRT memang akan berbiaya mahal, sehingga opsi yang bisa dilakukan adalah membangun autonomous rapid transit (ART) daripada LRT di Surabaya.
"Saya beri saran LRT kan mahal sekali maka kita akan menggunakan ART yaitu kereta berbasis ban karena kita harapkan ada kombinasi penggunaan elevated dan jalan raya," katanya.
Ia menyarankan agar Pemprov Jawa Timur melakukan uji coba pembangunan ART sepanjang 5-7 Km untuk memastikan efektivitasnya sebelum dibangun skala besar.
"Kalau itu jadi solusi yang baik kita ikuti dengan yang lain," katanya.
Ia mengestimasikan bila ART dibangun sepanjang 5 Km di Surabaya total biayanya berkisar Rp 1,8 triliun untuk rolling stock dan jalurnya. Targetnya bisa selesai dalam empat tahun.
(hoi/hoi) Next Article Mulai 1 Desember Naik LRT Jakarta Tak Gratis, Bayar Rp 5.000!
"Akan kita terus komunikasikan ke berbagai kementerian, terutama kementerian perhubungan, kita berharap salah satu super prioritas adalah LRT untuk gerbangkertasusila," kata Khofifah usai rakor prioritas pembangunan di Jatim, di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Kamis (16/1).
Ia mengatakan saat ini kawasan Gerbangkertosusila yang populasinya 12 juta orang seperti Jabodetabek membutuhkan transportasi massal. Ia meminta masukan dari pemerintah pusat terutama Kemenhub soal transportasi yang cocok dengan opsi-opsinya, apakah 100% layang atau sebagian memakai badan jalan.
Sementara itu, Menhub Budi Karya di tempat yang sama mengatakan pembangunan LRT memang akan berbiaya mahal, sehingga opsi yang bisa dilakukan adalah membangun autonomous rapid transit (ART) daripada LRT di Surabaya.
"Saya beri saran LRT kan mahal sekali maka kita akan menggunakan ART yaitu kereta berbasis ban karena kita harapkan ada kombinasi penggunaan elevated dan jalan raya," katanya.
Ia menyarankan agar Pemprov Jawa Timur melakukan uji coba pembangunan ART sepanjang 5-7 Km untuk memastikan efektivitasnya sebelum dibangun skala besar.
"Kalau itu jadi solusi yang baik kita ikuti dengan yang lain," katanya.
Ia mengestimasikan bila ART dibangun sepanjang 5 Km di Surabaya total biayanya berkisar Rp 1,8 triliun untuk rolling stock dan jalurnya. Targetnya bisa selesai dalam empat tahun.
(hoi/hoi) Next Article Mulai 1 Desember Naik LRT Jakarta Tak Gratis, Bayar Rp 5.000!
Most Popular