Super Transportasi di DKI: MRT, KRL dan Ojol 'Kawin'

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
10 January 2020 14:08
Gubernur DKI Anies Baswedan memberi ruang Ojol agar terlibat dalam integrasi transportasi.
Foto: MRT Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyambut positif pembentukan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek. Perusahaan tersebut merupakan hasil patungan dari PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Budi Karya menilai, langkah ini akan memudahkan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum. Dia ingin langkah awal berupa pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) dan penataan simpul transportasi, juga melibatkan ojek online (Ojol).

Menurutnya ojek online adalah suatu angkutan yang tidak dapat dikesampingkan apalagi di Jakarta. Karena itu, perlu diberikan tempat untuk naik dan turun penumpangnya agar tidak mengganggu lalu lintas di sekitarnya.

"Integrasi antar moda itu menjadi keharusan. Selain KAI dan MRT juga ada Bus Rapid Transit, angkutan umum lainnya dan ojek online (ojol). Untuk itu, saya minta empat stasiun tersebut agar mengakomodasi untuk tempat untuk para pengemudi ojol," tutur Budi di kantor Kementerian BUMN, Jumat (10/1/20).



Dengan begitu, masyarakat juga kian mudah untuk menggunakan angkutan umum. Saat ini, dia menyebut baru 25% masyarakat di Jakarta yang menggunakan transportasi umum.

"Kami ingin ke depannya 75% masyarakat menggunakan angkutan umum," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga sudah punya rencana terkait keinginan Budi Karya. Dia menyebut, PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek ini akan mengelola 72 stasiun.

"Nanti wujudnya stasiunnya rapi, lalu lintas lancar. Setiap stakeholder di situ ada tempatnya, yang selama ini terjadi tidak ada pengelolaan jadi satu," urainya.

Dia juga bakal memberi ruang untuk operator Ojol agar terlibat dalam integrasi transportasi. Hal ini sejalan dengan keterlibatan stakeholder lain.

"Jalannya dikelola DKI, dalam stasiun dikelola PT KAI, kemudian angkutan yang lewat dikelola oleh TransJakarta, ojolnya dikelola oleh perusahaan-perusahaan Ojol. Ini sekarang jadi satu PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek, kendalinya ada di Pemprov DKI. Jadi seluruh kegiatan di seluruh stasiun itu dan kawasannya ada pada Pemprov DKI Jakarta," katanya.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Menhub Sebut Ojol Unggul dari Feeder Konvensional, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular