
Impor Dipangkas, SKK Dorong Exxon Cs Jual Minyak ke Pertamina
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
15 January 2020 18:56

Jakarta, CNBC Indonesia- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendukung upaya pemerintah mengurangi impor crude atau minyak mentah untuk memperbaiki neraca perdagangan migas yang masih defisit.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan SKK Migas akan mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) seperti Chevron, Exxon, dan lainnya menjual crude-nya ke PT Pertamina (Persero).
"Kalau SKK akan mendorong KKKS bisa menjual ke Pertamina, sehingga bisa mengurangi impor," ungkapnya di Kantor SKK Migas, Rabu, (15/01/2020).
Upaya mengurangi impor migas dengan membeli dari KKKS di dalam negeri menurutnya akan berdampak besar. Tentu juga perlu ditambah dengan optimalisasi kilang, sehingga impor akan semakin berkurang. Upaya lain juga melalui program biodiesel (B30) yang implementasinya sudah berjalan saat ini.
"Tinggal bagaimana produkai dalam negeri pertamina dan KKKS mengenai price dan segala macam," imbuhnya.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan akan menindaklanjuti instruksi tersebut, dan mengoptimalkan penyerapan minyak mentah dalam negeri yang diproduksi oleh KKKS.
"Saat ini, Pertamina juga telah melakukan negosiasi dan bahkan sudah mencapai kesepakatan (deal) sekitar 74% dari KKKS yang memberikan penawaran," ujar Fajriyah, Rabu (15/1/2020).
Ia memaparkan di 2019, Pertamina menyerap minyak dalam negeri dari jatah pemerintah, anak usaha Pertamina, dan 43 KKKS. Total minyak yang diboyong, menurutnya, hampir 90% produksi minyak mentah di Indonesia. Jumlahnya mencapai 147 juta barel di 2019.
Angka ini, kata dia, melonjak 1000% dari total serapan pada 2018 lalu. Selama tahun 2019, pembelian minyak mentah dari luar negeri sekitar 212 ribu barel per hari atau sekitar 23% dari total kebutuhan (intake) kilang. Jumlah ini berhasil mengalami penurunan signifikan lebih dari 30% dibanding 2018.
(gus/gus) Next Article SKK Minta Pertamina Tetap Borong Minyak KKKS Dalam Negeri
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan SKK Migas akan mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) seperti Chevron, Exxon, dan lainnya menjual crude-nya ke PT Pertamina (Persero).
Upaya mengurangi impor migas dengan membeli dari KKKS di dalam negeri menurutnya akan berdampak besar. Tentu juga perlu ditambah dengan optimalisasi kilang, sehingga impor akan semakin berkurang. Upaya lain juga melalui program biodiesel (B30) yang implementasinya sudah berjalan saat ini.
"Tinggal bagaimana produkai dalam negeri pertamina dan KKKS mengenai price dan segala macam," imbuhnya.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan akan menindaklanjuti instruksi tersebut, dan mengoptimalkan penyerapan minyak mentah dalam negeri yang diproduksi oleh KKKS.
"Saat ini, Pertamina juga telah melakukan negosiasi dan bahkan sudah mencapai kesepakatan (deal) sekitar 74% dari KKKS yang memberikan penawaran," ujar Fajriyah, Rabu (15/1/2020).
Ia memaparkan di 2019, Pertamina menyerap minyak dalam negeri dari jatah pemerintah, anak usaha Pertamina, dan 43 KKKS. Total minyak yang diboyong, menurutnya, hampir 90% produksi minyak mentah di Indonesia. Jumlahnya mencapai 147 juta barel di 2019.
Angka ini, kata dia, melonjak 1000% dari total serapan pada 2018 lalu. Selama tahun 2019, pembelian minyak mentah dari luar negeri sekitar 212 ribu barel per hari atau sekitar 23% dari total kebutuhan (intake) kilang. Jumlah ini berhasil mengalami penurunan signifikan lebih dari 30% dibanding 2018.
(gus/gus) Next Article SKK Minta Pertamina Tetap Borong Minyak KKKS Dalam Negeri
Most Popular