
Laporan Keuangan 2019 Kelar, Berapa Laba Pertamina?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 January 2020 15:51

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) menyatakan telah selesai menyusun laporan keuangan untuk kinerja 2019. Namun, laporan tersebut baru akan diumumkan ke publik pada Februari atau Maret 2020.
Saat ini laporan keuangan tersebut tengah dalam proses audit oleh kantor akuntan publik. Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan proses rilis laporan keuangan masih panjang, karena masih harus disetorkan pada Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan sejumlah kementerian terkait.
"Baru closing, baru selesai. Kan masih mesti diaudit oleh BPK lalu ke Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, kemenko, baru dirilis. Mudah mudahan secepatnya, Februari [atau] Maret," kata Emma di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Emma menolak untuk menyampaikan lebih lanjut hasil kinerja perusahaan di periode tahun lalu. "Nanti, kan belum selesai diaudit," katanya singkat.
Sebagai catatan, hingga akhir kuartal III 2019 laba perusahaan energi pelat merah ini mencapai mencapai US$ 753 juta atau setara dengan Rp 10,54 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$). Nilai tersebut belum termasuk termasuk dengan angka penggantian atau kompensasi selisih harga jual yang biasanya diberikan oleh pemerintah ke Pertamina.
"Kurang lebih US$ 753 juta tapi kalau kita masukkan komponen penggantian akun atau pun kompensasi untuk selisih harga jual itu ada kurang lebih US$ 1 miliar [Rp 14 triliun]," kata Pahala Mansyuri yang kala itu masih menjabat sebagai direktur keuangan Pertamina, di Jakarta jelang akhir tahun lalu.
Jika dengan cairnya kompensasi, laba yang bisa dibukukan Pertamina di kuartal III bisa mencapai US$ 1,7 miliar atau Rp 23,80 triliun.
Sebagai perbandingan, laba bersih perusahaan pada tahun 2018 mencapai US$ 2,53 miliar atau setara Rp 36 triliun. Tidak hanya laba, Pertamina juga merilis realisasi investasi hingga kuartal III 2019 baru mencapai 45%.
(gus) Next Article Laba Pertamina 2019 Diproyeksi Turun Jadi Rp 28 T
Saat ini laporan keuangan tersebut tengah dalam proses audit oleh kantor akuntan publik. Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan proses rilis laporan keuangan masih panjang, karena masih harus disetorkan pada Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan sejumlah kementerian terkait.
"Baru closing, baru selesai. Kan masih mesti diaudit oleh BPK lalu ke Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, kemenko, baru dirilis. Mudah mudahan secepatnya, Februari [atau] Maret," kata Emma di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Sebagai catatan, hingga akhir kuartal III 2019 laba perusahaan energi pelat merah ini mencapai mencapai US$ 753 juta atau setara dengan Rp 10,54 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$). Nilai tersebut belum termasuk termasuk dengan angka penggantian atau kompensasi selisih harga jual yang biasanya diberikan oleh pemerintah ke Pertamina.
"Kurang lebih US$ 753 juta tapi kalau kita masukkan komponen penggantian akun atau pun kompensasi untuk selisih harga jual itu ada kurang lebih US$ 1 miliar [Rp 14 triliun]," kata Pahala Mansyuri yang kala itu masih menjabat sebagai direktur keuangan Pertamina, di Jakarta jelang akhir tahun lalu.
Jika dengan cairnya kompensasi, laba yang bisa dibukukan Pertamina di kuartal III bisa mencapai US$ 1,7 miliar atau Rp 23,80 triliun.
Sebagai perbandingan, laba bersih perusahaan pada tahun 2018 mencapai US$ 2,53 miliar atau setara Rp 36 triliun. Tidak hanya laba, Pertamina juga merilis realisasi investasi hingga kuartal III 2019 baru mencapai 45%.
(gus) Next Article Laba Pertamina 2019 Diproyeksi Turun Jadi Rp 28 T
Most Popular