
Top Pak Jokowi! Kemiskinan dan Ketimpangan Turun, Tapi...
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
15 January 2020 14:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Angka kemiskinan dan ketimpangan boleh jadi turun. Namun jika berkaca pada target, Indonesia tak boleh bangga dulu dan harus terus berjuang.
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis data kemiskinan dan ketimpangan yang terjadi di Indonesia. Mulai dari kemiskinan terlebih dahulu. BPS mengukur kemiskinan menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.
Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin pada September 2019 sebesar 9,22% atau setara dengan 24,79 juta orang. Angka tersebut turun 0,19 persen poin dibanding posisi Maret 2019 dan turun 0,44 persen poin dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sejak 2014 tingkat kemiskinan di Indonesia terus mengalami penurunan. Pada September 2014 tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 10,26% atau jumlah penduduk miskin di Indonesia kala itu mencapai 28,59 juta. Artinya angka kemiskinan saat ini jika dibanding kala itu turun 1,04 persen poin.
Tingkat kemiskinan di pedesaan maupun perkotaan tercatat turun sejak Maret 2018. Secara umum, tingkat kemiskinan di pedesaan masih lebih tinggi dibanding tingkat kemiskinan yang dijumpai di perkotaan.
Turun memang. Namun jika dibanding dengan periode lima tahunan sebelumnya, penurunan ini tergolong lebih landai. Di era 2009-2014 tingkat kemiskinan berhasil turun sampai 3,19 persen poin.
Pada 2004-2009, tingkat kemiskinan juga turun lebih dalam dari sekarang yakni 2,51 persen poin. Pada 1999-2004 turunnya lebih fantastis lagi sampai 6,83 persen poin.
Jadi sampai di sini belum boleh bangga dulu karena tingkat kemiskinan turun, karena tingkat kemiskinan turun paling lambat dalam periode dua dekade terakhir.Memang ada pameo kalau tingkat kemiskinan sudah mendekati satu digit, akan lebih susah untuk menurunkannya lagi secara signifikan.
Namun hal ini bukan jadi alasan atau tameng. Sampai saat ini komposisi garis kemiskinan terbesar masih disumbang oleh makanan. GK Makanan mencapai 73,75% pada September 2019.
Artinya ke depan pemerintah harus lebih gencar lagi untuk mengentaskan kemiskinan dengan berbagai cara, misal dengan adanya bantuan sosial hingga pengendalian inflasi bahan pokok.
Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis data kemiskinan dan ketimpangan yang terjadi di Indonesia. Mulai dari kemiskinan terlebih dahulu. BPS mengukur kemiskinan menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.
Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin pada September 2019 sebesar 9,22% atau setara dengan 24,79 juta orang. Angka tersebut turun 0,19 persen poin dibanding posisi Maret 2019 dan turun 0,44 persen poin dibanding periode yang sama tahun lalu.
![]() |
Tingkat kemiskinan di pedesaan maupun perkotaan tercatat turun sejak Maret 2018. Secara umum, tingkat kemiskinan di pedesaan masih lebih tinggi dibanding tingkat kemiskinan yang dijumpai di perkotaan.
Tingkat Kemiskinan Pedesaan vs Perkotaan ![]() |
Turun memang. Namun jika dibanding dengan periode lima tahunan sebelumnya, penurunan ini tergolong lebih landai. Di era 2009-2014 tingkat kemiskinan berhasil turun sampai 3,19 persen poin.
Pada 2004-2009, tingkat kemiskinan juga turun lebih dalam dari sekarang yakni 2,51 persen poin. Pada 1999-2004 turunnya lebih fantastis lagi sampai 6,83 persen poin.
Jadi sampai di sini belum boleh bangga dulu karena tingkat kemiskinan turun, karena tingkat kemiskinan turun paling lambat dalam periode dua dekade terakhir.Memang ada pameo kalau tingkat kemiskinan sudah mendekati satu digit, akan lebih susah untuk menurunkannya lagi secara signifikan.
Namun hal ini bukan jadi alasan atau tameng. Sampai saat ini komposisi garis kemiskinan terbesar masih disumbang oleh makanan. GK Makanan mencapai 73,75% pada September 2019.
Artinya ke depan pemerintah harus lebih gencar lagi untuk mengentaskan kemiskinan dengan berbagai cara, misal dengan adanya bantuan sosial hingga pengendalian inflasi bahan pokok.
Pages
Most Popular