Miris! Impor Garam Bengkak, Produksi Lokal Lagi Pecah Rekor

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 January 2020 17:57
Saat alokasi impor garam industri akan mengalami kenaikan, produksi garam lokal sedang berjaya karena kemarau panjang di 2019.
Foto: REUTERS/Beawiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat alokasi impor garam industri mengalami kenaikan pada tahun 2020 mencapai 2,92 juta ton, meningkat sekitar 6% dari tahun 2019 sebesar 2,75 juta ton, justru produksi garam lokal sedang tinggi-tingginya.

BUMN yang bergerak di bisnis garam, PT Garam (Persero) mengklaim justru produksi garam mereka tertinggi sepanjang sejarah pada 2019.

"(2019) Alhamdulillah terbesar sepanjang sejarah (produksi) kita tercapai 450 ribu ton lebih. Terbesar dalam sepanjang sejarah PT Garam," kata Direktur Utama PT. Garam Budi Sasongko kepada CNBC Indonesia Selasa (14/1/2020).

Dari capaian produksi 2019 yang besar, ia berharap tahun ini capaian produksi bisa lebih besar. Selain PT Garam, asosiasi garam rakyat mengungkapkan pada 2019 terjadi total produksi 2,9 juta ton, diperkirakan ada stok 2 juta ton pada tahun ini.



"Target produksi tahun ini 465 ribu ton. Dengan kualitas 70-80% industri. Harus itu. Di hilir kita, kalau bisa total 465 ribu ton kita olah kurang lebih 210 ribu ton untuk jadi garam industri murni," kata Budi.

Namun, ia memperkirakan jumlah produksi tersebut bisa jadi lebih besar pada 2020. "Memang saya di operasional kepada GM (General Manager) produksi bahan baku saya target sekitar 500 ribu ton," katanya.

Apakah produksi akan terserap semua? Derasnya garam impor yang masuk ke dalam negeri juga tidak kalah besar. Di tahun lalu, jumlahnya mencapai 2,75 juta ton. 

"Secara umum yang saya tahu alokasi impor (garam) di tahun 2020 ini naik 200 ribu dari alokasi impor di 2019. Jadi dari 2,75 juta ton (di tahun 2019) jadi 2,92 juta ton (di 2020). Informasi yang beredar ya," kata Budi.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Ini Alasan RI Belum Juga Bebas dari Cengkeraman Garam Impor!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular