
Round Up
Cerita Iran Akui Tembak Pesawat Ukraina & Warga yang Murka
Anisatul Umah & Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 January 2020 08:46

Rakyat Iran pada akhir pekan lalu melakukan demonstrasi. Massa pengunjuk rasa membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan kemarahan mereka ke pemerintah.
Mereka bahkan menuntut kematian Pemimpin Tertinggi mereka, Ayatollah Ali Khamenei. "Matilah Diktator," demikian bunyi salah satu poster yang dibawa pendemo, sebagaimana dilaporkan CNBC International.
"Minta maaf-lah dan mundur," bunyi sejumlah poster lainnya yang dibawa oleh sebagian pendemo pada Minggu (12/1/2020), sebagaimana dilaporkan Reuters.
Kejadian ini memberi luka mendalam bagi keluarga korban dan membuat rakyat sangat marah. Apalagi sebelumnya pemerintah Iran sempat tidak mengakui telah menembak jatuh pesawat itu dengan rudal, dan mengatakan penyebab jatuhnya akibat masalah mesin.
Sebagai informasi, penembakan rudal Iran pada Rabu lalu dilakukan bertepatan dengan serangan balasan yang diluncurkan negara terhadap AS. Negeri Paman Sam telah meluncurkan serangan drone di Bandara internasional Baghdad pada 3 Januari.
Serangan yang diperintahkan Presiden Donald Trump itu menewaskan beberapa orang penting Iran. Termasuk Jenderal Qasem Soleimani.
"Ini waktu yang sangat sensitif bagi Iran, sekarang pemerintah menghadapi masalah kredibilitas yang serius. Setelah membuka kebenarannya, mereka juga salah mengatasi situasinya," ujar pejabat senior di pemerintahan Iran yang tak mau menyebut namanya, dikutip dari Reuters.
(sef/sef)
Mereka bahkan menuntut kematian Pemimpin Tertinggi mereka, Ayatollah Ali Khamenei. "Matilah Diktator," demikian bunyi salah satu poster yang dibawa pendemo, sebagaimana dilaporkan CNBC International.
"Minta maaf-lah dan mundur," bunyi sejumlah poster lainnya yang dibawa oleh sebagian pendemo pada Minggu (12/1/2020), sebagaimana dilaporkan Reuters.
Sebagai informasi, penembakan rudal Iran pada Rabu lalu dilakukan bertepatan dengan serangan balasan yang diluncurkan negara terhadap AS. Negeri Paman Sam telah meluncurkan serangan drone di Bandara internasional Baghdad pada 3 Januari.
Serangan yang diperintahkan Presiden Donald Trump itu menewaskan beberapa orang penting Iran. Termasuk Jenderal Qasem Soleimani.
"Ini waktu yang sangat sensitif bagi Iran, sekarang pemerintah menghadapi masalah kredibilitas yang serius. Setelah membuka kebenarannya, mereka juga salah mengatasi situasinya," ujar pejabat senior di pemerintahan Iran yang tak mau menyebut namanya, dikutip dari Reuters.
(sef/sef)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular