Terpopuler Pekan Ini

Kematian Soleimani, Dendam Rakyat Iran, dan Trump yang Woles

Redaksi, CNBC Indonesia
11 January 2020 10:48
Trump Akhirnya Woles...
Foto: Infografis/Dibombardir Iran, Ini Pidato Resmi Presiden AS Trump/Arie Pratama
Tensi antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran sementara mereda jelang akhir pekan, Jumat (10/1/2020) menyusul sikap Presiden Trump yang tidak mengedepankan pendekatan militer dan lebih memilih pendekatan ekonomi.

"Fakta bahwa kita memiliki militer dan peralatan hebat, kita tidak berarti harus menggunakannya. Kita tidak ingin menggunakannya. Kekuatan Amerika, baik militer maupun ekonomi, adalah pencegah terbaik," tegasnya.

Donald Trump berujar tidak akan melakukan aksi militer apapun untuk membalas serangan Iran. Mantan pengusaha itu menegaskan hanya akan menambah sanksi ekonomi ke Iran.

"Sanksi diberikan akan negara itu menyetop program nuklirnya," kata Trump.

Pada 8 Januari lalu, Iran meluncurkan serangan roket ke dua basis militer AS di Irak, Irbis dan Ayn Al-Asad. Rudar ditembakkan sebagai usaha balas dendam atas kematian Soleimani.

Iran mengklaim 80 tentara AS tewas dan peralatan militer AS rusak berat. Namun hal ini juga dibantah Trump dengan mengatakan tak ada korban jiwa.

Sebelumnya Soleimani tewas dalam sebuah serangan rudal oleh AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak. Soleimani dianggap berbahaya oleh AS.
Dalam aturan PBB semua negara anggota wajib melaporkan pernyataan perang jika tindakan itu secara resmi diambil melawan negara lain. Pernyataan bisa dilakukan secara lisan melalui pidato maupun tertulis.

Di pasal 51 Piagam PBB, suatu negara memiliki hak untuk menyerang demi mempertahankan diri. Terutama jika serangan bersenjata telah terjadi.

Ini juga yang menjadi dasar Iran menyerang AS, Rabu (8/1/2020) dini hari. (dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular