Lifting Minyak RI Turun Sejak 1998, Ini Sisa Cadangannya

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
09 January 2020 19:53
SKK Migas ungkap soal merosotnya kondisi migas Indonesia, terjadi sejak 1998
Foto: Konferensi Pers Capaian Kinerja Hulu Migas Tahun 2019 dan Target Tahun 2020 (CNBC Indonesia/Rahajeng Kusumo Hastuti)
Jakarta, CNBC Indonesia- Hingga akhir 2019 angka lifting minyak Indonesia masih bertengger di posisi 746 ribu barel oil per day (BOPD), meleset dari target APBN yakni 775 ribu BPOD.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan angka lifting minyak Indonesia telah turun sejak lama , yakni dari 1998. Berdasarkan catatan SKK Migas per Desember 2018 total cadangan migas di Indonesia sebesar 3,2 miliar barel. Sementara untuk gas, sejak 2002 produksinya juga mengalami penurunan.

"Kami akan berusaha melakukan upaya-upaya agar bisa dipertahankan, kemudian satu hal membangun harapan ke depan baru 20 basin dari 128 oil and gas yang diproduksi," kata Dwi dalam paparan capaian Tahun 2019 dan Rencana 2020, Kamis (09/1/2020).

Pihaknya pun mencatat total aset hulu migas saat ini sebesar  Rp 841 triliun, dengan 201 area kerja yang terdiri dari 91 produksi, dan 110 area eksplorasi. Dwi Soetjipto mengatakan SKK Migas terus berupaya mencapai 1 juta barel per hari. Pada 2019 proposal awal KKKS untuk lifting minyak sebesar 699,8 ribu BOPD, maka kesepakatan bersama antara SKK Migas dan KKKS pada dokumen WP&B dapat ditingkatkan menjadi 729,5 ribu BOPD.

[Gambas:Video CNBC]


 

Sementara pada pelaksanaannya, melalui berbagai langkah dalam mencapai operational excellence melalui antara lain, Filling The Gap (FTG), Production Enhancement Technology (PET), Management Work Through (MWT), Optimisasi Planned Shutdown dan lainnya, maka lifting minyak berhasil ditingkatkan pada angka 752.2 ribu BOPD.

Dia juga menyebutkan serangkaian kendala di sepanjang 2019 seperti kebakaran hutan di Sumatera, dampak kondensat karena curtailment gas, revisi Amdal EMCL, kecelakaan di lapangan YY yang menjadikan lifting minyak bertengger pada angka 746 ribu BOPD di 2019. Capaian ini, sebenarnya masih  di atas target WP& B sebesar 729,5 ribu BOPD atau sebesar 102,3%.



"Kita punya potensi mencapai 752 ribu oil barel per hari, tapi kemudian ada beberapa yang membuat pengurangan. Ada kebocoran di Cepu yang mengurangi kalau setahun 2,900 barel per hari berkurangnya," katanya.

Adapun jika dibandingkan dengan target lifting minyak pada APBN 2019 yang sebesar 775 ribu BOPD, maka lifting 2019 mencapai 96,3% dari target.

"SKK Migas dan KKKS telah bekerja keras, di tengah tantangan decline rate yang secara alamiah mencapai 20% per tahun, serta capaian lifting minyak 2019 yang 102,3% di atas target WP&B menunjukkan effort maksimal dari seluruh pelaku usaha hulu migas,", kata Dwi.


(gus/gus) Next Article SKK Bahas 5 Langkah Kejar Produksi 1 Juta Barel Minyak Sehari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular