
Jadi World War III Batal Meletus?
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
09 January 2020 14:21

Pada April 2019, AS untuk pertama kalinya melabeli pasukan militer sebuah negara yaitu Islamic Revolutionary Guard dengan sebutan “organisasi teroris”. Sebulan setelahnya, Iran mengumumkan pihaknya akan melonggarkan beberapa pembatasan yang diberlakukan pada program nuklirnya.
Sepanjang musim semi dan musim panas, Iran terus meluncurkan serangan pada berbagai kapal tanker pengangkut minyak yang melewati kawasan Teluk Persia.
Bahkan AS juga menuding Iran berada di balik serangan terhadap fasilitas kilang minyak Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais yang membuat pasokan minyak dunia terpangkas hingga 5% pada September lalu.
Konflik tereskalasi kala minggu lalu pimpinan militer Iran Jenderal Qasem Soleimani tewas akibat serangan AS. Berdasarkan keterangan resmi Pentagon, ternyata serangan tersebut diperintahkan oleh AS-1 yaitu Trump sendiri dengan dalih untuk melindungi personil militer AS di Irak.
Kematian Qasem Soleimani menyisakan duka mendalam bagi Iran. Iran mengutuk keras tindakan brutal dan tak berperikemanusiaan AS itu. Tak mau tinggal diam, Iran berjanji akan membalas.
Selang tak berapa lama, pangkalan militer AS di Al Asad dihujani dengan belasan rudal. Iran mengklaim 80 orang anggota militer AS tewas dalam serangan itu. Namun ungkapan tersebut langsung disanggah oleh Trump dalam pidatonya kemarin.
Dalam pidatonya di Gedung Putih, presiden AS ke-45 itu menyampaikan empat poin utama. Pertama Ia menegaskan tak ada korban jiwa dalam serangan balasan Iran ke markas militer AS di Irak. Kedua Trump menegaskan tak akan menyerang balik Iran. Ketiga, Trump akan menjatuhkan sanksi ekonomi baru untuk Iran. Terakhir Trump meminta NATO hadir di Timur Tengah.
Baca : 'Dibombardir Iran, Ini Pidato Resmi Presiden AS Trump'
Perubahan sikap Trump yang ‘melunak’ menjadi sebuah tanda tanya. Bingung memang, tak dapat diprediksi. Padahal sebelumnya Trump secara tegas mewanti-wanti Iran untuk tak membalas. Jika nekat, Trump tak segan untuk melakukan serangan pada 52 titik target yang sudah dipertimbangkan.
Memanasnya hubungan AS-Iran, banyak memunculkan spekulasi Perang Dunia III akan pecah. Jika memang keduanya benar akan terlibat dalam ‘perang’ sebagaimana imajinasi manusia pada umumnya yang melibatkan senjata dan pertumpahan darah, tentu kedua belah pihak harus mempertimbangkan kekuatan militer yang mereka miliki.
Menimbang taring militer keduanya, tak bisa dipungkiri AS jauh lebih diunggulkan dengan armada tempurnya. Menurut kajian Global Fire Power (GFP) AS memiliki angkatan militer terkuat di dunia, mengokohkan Paman Sam di nomor wahid. Sementara Iran berada di ranking 16.
Iran hanya diunggulkan dari segi jumlah artileri medan dan pelontar roket untuk alutsista daratnya. Namun Iran kalah telak dari AS dalam hal jumlah tank, kendaraan tempur dan artileri swa gerak.
Selain itu, untuk alutsista milik angkatan udaranya, Iran juga jauh di bawah AS. Sementara untuk kelengkapan alutsista angkatan lautnya Iran hanya unggul dari AS dalam hal jumlah perahu patrolinya.
Kajian yang dilakukan oleh GFP tak memasukkan indikator senjata pemusnah masal seperti nuklir atau senjata kimia dan senjata biologi. Iran memang bisa dibilang kalah taji dari AS. Dan untuk mendeklarasikan perang juga tak semudah mengangkat telunjuk dan memberikan perintah.
Baca : 'Adu Kuat Militer AS dan Iran, Siapa Menang?' (twg/twg)
Sepanjang musim semi dan musim panas, Iran terus meluncurkan serangan pada berbagai kapal tanker pengangkut minyak yang melewati kawasan Teluk Persia.
Bahkan AS juga menuding Iran berada di balik serangan terhadap fasilitas kilang minyak Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais yang membuat pasokan minyak dunia terpangkas hingga 5% pada September lalu.
Kematian Qasem Soleimani menyisakan duka mendalam bagi Iran. Iran mengutuk keras tindakan brutal dan tak berperikemanusiaan AS itu. Tak mau tinggal diam, Iran berjanji akan membalas.
Selang tak berapa lama, pangkalan militer AS di Al Asad dihujani dengan belasan rudal. Iran mengklaim 80 orang anggota militer AS tewas dalam serangan itu. Namun ungkapan tersebut langsung disanggah oleh Trump dalam pidatonya kemarin.
Dalam pidatonya di Gedung Putih, presiden AS ke-45 itu menyampaikan empat poin utama. Pertama Ia menegaskan tak ada korban jiwa dalam serangan balasan Iran ke markas militer AS di Irak. Kedua Trump menegaskan tak akan menyerang balik Iran. Ketiga, Trump akan menjatuhkan sanksi ekonomi baru untuk Iran. Terakhir Trump meminta NATO hadir di Timur Tengah.
Baca : 'Dibombardir Iran, Ini Pidato Resmi Presiden AS Trump'
Perubahan sikap Trump yang ‘melunak’ menjadi sebuah tanda tanya. Bingung memang, tak dapat diprediksi. Padahal sebelumnya Trump secara tegas mewanti-wanti Iran untuk tak membalas. Jika nekat, Trump tak segan untuk melakukan serangan pada 52 titik target yang sudah dipertimbangkan.
Memanasnya hubungan AS-Iran, banyak memunculkan spekulasi Perang Dunia III akan pecah. Jika memang keduanya benar akan terlibat dalam ‘perang’ sebagaimana imajinasi manusia pada umumnya yang melibatkan senjata dan pertumpahan darah, tentu kedua belah pihak harus mempertimbangkan kekuatan militer yang mereka miliki.
Menimbang taring militer keduanya, tak bisa dipungkiri AS jauh lebih diunggulkan dengan armada tempurnya. Menurut kajian Global Fire Power (GFP) AS memiliki angkatan militer terkuat di dunia, mengokohkan Paman Sam di nomor wahid. Sementara Iran berada di ranking 16.
Iran hanya diunggulkan dari segi jumlah artileri medan dan pelontar roket untuk alutsista daratnya. Namun Iran kalah telak dari AS dalam hal jumlah tank, kendaraan tempur dan artileri swa gerak.
Selain itu, untuk alutsista milik angkatan udaranya, Iran juga jauh di bawah AS. Sementara untuk kelengkapan alutsista angkatan lautnya Iran hanya unggul dari AS dalam hal jumlah perahu patrolinya.
Kajian yang dilakukan oleh GFP tak memasukkan indikator senjata pemusnah masal seperti nuklir atau senjata kimia dan senjata biologi. Iran memang bisa dibilang kalah taji dari AS. Dan untuk mendeklarasikan perang juga tak semudah mengangkat telunjuk dan memberikan perintah.
Baca : 'Adu Kuat Militer AS dan Iran, Siapa Menang?' (twg/twg)
Next Page
World War III Batal?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular