
PLN: 97% Gardu DIstribusi Terdampak Banjir Sudah Dinyalakan
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
04 January 2020 21:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Banjir yang melanda wilayah Jabodetabek membuat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus memadamkan listrik demi keamanan. Namun, seiring banjir surut, PLN terus menyalakan gardu distribusi.
Dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia, hingga pukul 18.00 WIB, 97% gardu distribusi terdampak banjir telah menyala. Dari total 6.318 gardu distribusi terdampak banjir, PLN telah menyalakan sebanyak 6.121 gardu. Dengan begitu, masih ada 197 gardu yang dipadamkan sementara demi keamanan warga.
PLN terus melakukan pemeriksaan dan pembersihan gardu-gardu distribusi yang terdampak banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan Banten.
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, I Made Suprateka mengatakan wilayah yang belum menyala merupakan wilayah yang masih terendam, atau wilayah tersebut dialiri oleh gardu yang sebagian wilayahnya masih terendam. Sehingga demi keamanan PLN belum dapat menyalakan kembali aliran listriknya.
"Semua yang lokasi dan gardunya aman sudah menyala, yang belum hanya yang masih terendam dan memang belum aman. Seperti di Kawasan Kedoya, Kepa Duri, dan sekitar Green Ville, kami secara rutin mengecek kondisi di sana. Namun, karena memang kondisinya masih ada genangan air, jadi kami belum bisa kami nyalakan," tutur Made, Sabtu (4/1/2020).
Di wilayah Cileuksa, Bogor, akses jalan juga masih ditutup oleh aparat keamanan dan belum bisa dilalui setelah dilanda banjir dan longsor. Hal ini membuat PLN belum dapat memeriksa kondisi gardu-gardu terdampak banjir dan longsor.
"Kawasan Bogor seperti Cileuksa dan Cisarua memang cukup parah, Kita belum bisa masuk ke wilayah tersebut untuk memeriksa kondisi gardu dan jaringan," tambah Made.
Secara umum ketika gardu distribusi, jaringan listrik hingga sambungan ke rumah pelanggan dinyatakan aman, maka PLN akan meminta persetujuan dari warga yang diwakili oleh ketua RT/RW atau tokoh masyarakat dengan menandatangani berita acara yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman.
Namun, ketika instalasi rumah pelanggan dalam kondisi yang belum aman, pelanggan dapat menghubungi posko-posko pelayanan PLN untuk meminta bantuan agar dilakukan pengecekan terhadap instalasi rumah yang mengalami gangguan.
"Sebelum menyalakan listrik di rumah, warga juga harus berhati-hati, pastikan peralatan listrik di rumah sudah bersih dan kering sebelum digunakan, karena ini juga berpotensi menyebabkan tersetrum," imbuhnya.
Untuk yang wilayahnya masih mengalami pemadaman, PLN juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan genset dan menempatkannya di lokasi yang benar
"Mungkin masyarakat sangat ingin menyalakan listrik, karena listrik PLN belum aman untuk dinyalakan, warga menggunakan genset karena merasa rumahnya sudah aman dari banjir. Padahal instalasi listriknya masih belum aman. Ini juga harus diperhatikan karena berpotensi tersetrum," kata Made.
(miq/miq) Next Article Ribuan Gardu PLN Masih Belum Dinyalakan Lagi, Ini Alasannya
Dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia, hingga pukul 18.00 WIB, 97% gardu distribusi terdampak banjir telah menyala. Dari total 6.318 gardu distribusi terdampak banjir, PLN telah menyalakan sebanyak 6.121 gardu. Dengan begitu, masih ada 197 gardu yang dipadamkan sementara demi keamanan warga.
PLN terus melakukan pemeriksaan dan pembersihan gardu-gardu distribusi yang terdampak banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan Banten.
"Semua yang lokasi dan gardunya aman sudah menyala, yang belum hanya yang masih terendam dan memang belum aman. Seperti di Kawasan Kedoya, Kepa Duri, dan sekitar Green Ville, kami secara rutin mengecek kondisi di sana. Namun, karena memang kondisinya masih ada genangan air, jadi kami belum bisa kami nyalakan," tutur Made, Sabtu (4/1/2020).
Di wilayah Cileuksa, Bogor, akses jalan juga masih ditutup oleh aparat keamanan dan belum bisa dilalui setelah dilanda banjir dan longsor. Hal ini membuat PLN belum dapat memeriksa kondisi gardu-gardu terdampak banjir dan longsor.
"Kawasan Bogor seperti Cileuksa dan Cisarua memang cukup parah, Kita belum bisa masuk ke wilayah tersebut untuk memeriksa kondisi gardu dan jaringan," tambah Made.
Secara umum ketika gardu distribusi, jaringan listrik hingga sambungan ke rumah pelanggan dinyatakan aman, maka PLN akan meminta persetujuan dari warga yang diwakili oleh ketua RT/RW atau tokoh masyarakat dengan menandatangani berita acara yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman.
Namun, ketika instalasi rumah pelanggan dalam kondisi yang belum aman, pelanggan dapat menghubungi posko-posko pelayanan PLN untuk meminta bantuan agar dilakukan pengecekan terhadap instalasi rumah yang mengalami gangguan.
"Sebelum menyalakan listrik di rumah, warga juga harus berhati-hati, pastikan peralatan listrik di rumah sudah bersih dan kering sebelum digunakan, karena ini juga berpotensi menyebabkan tersetrum," imbuhnya.
Untuk yang wilayahnya masih mengalami pemadaman, PLN juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan genset dan menempatkannya di lokasi yang benar
"Mungkin masyarakat sangat ingin menyalakan listrik, karena listrik PLN belum aman untuk dinyalakan, warga menggunakan genset karena merasa rumahnya sudah aman dari banjir. Padahal instalasi listriknya masih belum aman. Ini juga harus diperhatikan karena berpotensi tersetrum," kata Made.
(miq/miq) Next Article Ribuan Gardu PLN Masih Belum Dinyalakan Lagi, Ini Alasannya
Most Popular