PLN: Dampak Banjir Tahun Ini Lebih Luas & Lebih Lama Surut

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
03 January 2020 12:35
Masih padamnya listrik sampai saat ini disebabkan oleh masih tergenangnya ribuan gardu, akibat banjir yang lebih luas dan susah surut dibanding sebelumnya.
Foto: Gardu PLN Terendam Banjir. (Dok: PLN)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) masih melakukan pemadaman di sejumlah wilayah. Senior Manager General Affairs PLN UID Jakarta Raya Tris Yanuarsyah mengatakan sampai pukul 09.30 WIB masih ada 511 gardu listrik padam. Menurutnya pemadaman masih dilakukan karena masih berbahaya.

"Terutama Jakarta Barat (Jakbar) sampai Cengkareng, Kebon Jeruk sampai Cengkareng paling banyak memang," ungkapnya, Jumat, (3/01/2020).

Lebih lanjut dirinya menerangkan di daerah Bandengan dan Kapuk masih 148 gardu listrik yang belum dinyalakan dan paling banyak ada di Cengkareng dan sekitarnya berjumlah 211 gardu listrik. Menurutnya, pihak PLN mendapat banyak komplain dari masyarakat akibat pemadaman ini.

"Rumah sudah kering tapi nggak nyala, karena gardu yang supply masih perlu direvisi dan sebagian masih terendam," imbuhnya.

[Gambas:Video CNBC]


Menurutnya pemadaman masih dilakukan di 15 wilayah. PLN, imbuhnya, baru akan menyalakan listrik setelah benar-benar dinyatakan aman. Banyaknya gardu yang terendam, menurutnya membuat PLN perlu melakukan pemeliharaan. Gardu listrik akan kembali dinyalakan jika genangan air sudah benar-benar kering.

Terkait kerugian pihaknya belum melakukan inventarisir sehingga kisaran kerugian belum bisa disampaikan. Saat ini pihaknya tengah fokus pada penormalan kembali aliran listrik. "Belum, kita utamakan penormalan kembali aliran listrik," terangnya.



Jika dibandingkan tahun sebelumnya, menurut Tris tahun ini dampaknya bagi PLN lebih meluas. Gardu listrik yang dipadamkan lebih banyak dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena faktor banjir yang makin meluas.

Di mana sebelumnya wilayah yang langganan banjir adalah Jaktim, kini dampak luasnya juga ada di Jakbar. "Biasanya akibat banjir kali Ciliwung sehari dua hari surut, tahun ini Jakbar, Cengkareng, Rawa Buaya, sampai gardu induk Kembangan masih dikeringkan," terangnya.

Terkiat perkiraan hujan yang masih akan berlangsung, pihaknya selalu mengantisipasi dengan update informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). "Masalah air akan masuk ke Jakarta kita selalu intens dan mengupdate informasi dari instansi tersebut," terangnya.


(gus) Next Article Berangsur, PLN Mulai Setop Pemadaman Beberapa Area

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular