
Adu Kuat Militer AS dan Iran, Siapa Menang?
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
03 January 2020 15:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Iran kembali memanas setelah jenderal militer Negeri Persia dikabarkan tewas dalam serangan roket Negeri Adidaya di sekitar Bandara Baghdad. Kini hubungan AS dan Iran semakin retak, konfrontasi bakal sulit terelakkan.
CNBC International melaporkan, Qassim Soleimani selaku petinggi miliiter Iran dari Quds Force dikabarkan tewas dalam serangan udara yang diluncurkan oleh AS di Baghdad. Wakil Komandan Popular Mobilization Force (PMF) Abu Mahdi Al-Muhandis juga dilaporkan meninggal dunia.
Pada 2007 dan Mei 2019, AS melabeli Revolutionary Guard yang dipimpin oleh Soleimani sebagai salah satu organisasi teroris dan menjadi kali pertama lembaga resmi pemerintahan dilabeli sebagai teroris.
Hubungan AS dan Iran memang tak pernah harmonis sejak dulu. Serangan AS di sekitar Baghdad menandai kembali tereskalasinya konflik antara kedua negara. Perseteruan semakin sengit. Konfrontasi menjadi tak terelakkan.
Jika keduanya terlibat dalam konfrontasi, seberapa kuatkah kekuatan militer mereka?
Menurut kajian Global Fire Power (GFP), untuk melihat kekuatan militer kedua negara harus ditinjau dari segi anggaran, jumlah sumber daya manusianya, kelengkapan alutsista, logistik hingga sumber energi.
Pertama dari segi anggaran AS jelas jauh lebih unggul. Pada 2019, anggaran pertahanan AS mencapai US$ 716 miliar. Sementara anggaran untuk pertahanan Iran 'hanya' US$ 6,3 miliar.
Dari segi jumlah sumber daya manusia terutama untuk personel militer, Iran juga kalah dengan AS. Total personil militer AS pada 2019 tercatat mencapai 2,14 juta orang sementara total personil militer Iran hanya 870 ribu.
CNBC International melaporkan, Qassim Soleimani selaku petinggi miliiter Iran dari Quds Force dikabarkan tewas dalam serangan udara yang diluncurkan oleh AS di Baghdad. Wakil Komandan Popular Mobilization Force (PMF) Abu Mahdi Al-Muhandis juga dilaporkan meninggal dunia.
Pada 2007 dan Mei 2019, AS melabeli Revolutionary Guard yang dipimpin oleh Soleimani sebagai salah satu organisasi teroris dan menjadi kali pertama lembaga resmi pemerintahan dilabeli sebagai teroris.
Jika keduanya terlibat dalam konfrontasi, seberapa kuatkah kekuatan militer mereka?
Menurut kajian Global Fire Power (GFP), untuk melihat kekuatan militer kedua negara harus ditinjau dari segi anggaran, jumlah sumber daya manusianya, kelengkapan alutsista, logistik hingga sumber energi.
Pertama dari segi anggaran AS jelas jauh lebih unggul. Pada 2019, anggaran pertahanan AS mencapai US$ 716 miliar. Sementara anggaran untuk pertahanan Iran 'hanya' US$ 6,3 miliar.
Dari segi jumlah sumber daya manusia terutama untuk personel militer, Iran juga kalah dengan AS. Total personil militer AS pada 2019 tercatat mencapai 2,14 juta orang sementara total personil militer Iran hanya 870 ribu.
Next Page
Ini Profil Kekuatan Militer AS dan Iran
Pages
Most Popular