De Gea Rasa Karius yang Harganya Turun Terus

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 December 2019 12:37
De Gea Rasa Karius yang Harganya Turun Terus
Foto: AP/Rui Vieira
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada 8 Desember lalu, Manchester United mengukir hasil manis di kompetisi Liga Primer Inggris. Bermain di kandang lawan, David De Gea dan kolega berhasil menjinakkan perlawanan sang juara bertahan Manchester City dengan skor 1-2.

Namun selepas itu, performa United mengendur. Pada pekan selanjutnya, United yang bermain di Old Trafford harus puas bermain imbang dengan Everton, hasil akhir 1-1.

Teranyar, penampilan United semakin turun dengan mencatatkan kekalahan 2-0 atas Watford di Vickerage Road. Sebagai informasi, Watford adalah penghuni dasar klasemen.

Sepanjang musim ini, Troy Deeney dan sejawat baru menang dua kali. Pertama atas tim promosi Norwich City, dan kedua ya saat melawan United malam tadi waktu Indonesia.


"Sangat mengecewakan. Saya kecewa dengan jalannya babak I, lebih dari babak II. Sangat lambat, seperti laga testimoni," kata Ole Gunnar Solskjaer, Manajer United, seperti dikutip dari situs resmi klub.

Namun, momen yang menjadi sorotan dalam pertandingan Watford kontra United adalah gol pertama yang dicetak Ismaila Sarr. Pemain Senegal itu memanfaatkan kemelut kecil di kotak penalti dengan sepakan yang sebenarnya kurang meyakinkan.

Tendangan pemain tim nasional Senegal itu tidak kencang, memantul ke tanah, dan harusnya mudah ditangkap oleh De Gea. Namun selagi melakukan tangkapan mudah itu, bola malah masuk ke sela-sela pergelangan tangan sang kiper dan masuk ke gawang. Blunder.

"Mereka mencetak gol pertama, yang sebenarnya agak aneh. Akan tetapi hal-hal seperti itu terjadi di sepakbola meski kemudian kami tidak bangkit," tambah Solskjaer.


Sejak awal musim 2019/2020, De Gea telah membuat dua kali kesalahan yang berujung kepada gol. Sepanjang musim lalu, indikator serupa menunjukkan angka empat.

Oleh karena itu, warganet kemudian menyematkan julukan David 'Karius' De Gea terhadap sang kiper tim nasional Spanyol. Karius di sini maksudnya adalah Loris Karius, kiper Liverpool yang sedang dipinjamkan ke Besiktas.

Kiper berkebangsaan Jerman yang tubuhnya dipenuhi rajahan ini dikenal karena suka membuat blunder. Satu blunder yang paling terkenal mungkin di final Liga Champions musim 2017/2018 kala Liverpool berhadapan dengan Real Madrid. Karius memberi bola secara cuma-cuma ke penyerang Real Madrid Karim Benzema yang kemudian mencetak gol tanpa kesulitan.



De Gea adalah salah satu kiper terbaik dunia. Ini terbukti dari valuasinya yang sangat mahal. Mungkin kiper yang punya banderol setara atau lebih bisa dihitung jari, seperti Allison Becker, Kepa Arrizabalaga, atau Jan Oblak.

Akan tetapi, perlu dicatat bahwa valuasi De Gea dalam tren menurun sejak 2018. Berikut perkembangan valuasi jasa De Gea, mengutip TransferMarkt:




Well, wajar kalau 'harga' De Gea turun terus. Sebab semakin lama dirinya semakin rentan membuat kesalahan yang berbuah gol bagi lawan. Sebelumnya telah disinggung bahwa musim ini sudah dua kali De Gea membuat gara-gara, dan musim lalu empat kali.

Padahal sebelumnya De Gea adalah kiper tangguh yang sangat bisa diandalkan. Musim 2017/2018, De Gea tidak pernah membuat error yang berujung gol. Bahkan kala itu De Gea berhasil membuat 115 penyelamatan, terbanyak kelima di Liga Primer. Tidak heran pada musim tersebut valuasi Ge Gea mencapai puncak.

Walau masih menjadi yang terbaik bagi United, tetapi De Gea tidak boleh lengah. Sebab, Sergio Romero, kiper utama tim nasional Argentina, adalah pelapis yang lebih dari alakadarnya. Kalau De Gea terus membuat blunder, maka Romero sangat mungkin menggantikannya menjadi kiper nomor satu United.




TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular