Internasional
Skandal Ini Biang Kerok Membaranya Pemakzulan Trump di AS
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
19 December 2019 14:02

Upaya pemakzulan pada Trump dipicu skandal yang terjadi antara Trump dan Presiden Ukraina Volodynyr Zelensky. Di mana Trump melakukan komunikasi telepon dan meminta Zelensky menyelidiki Joe Biden yang merupakan salah satu rival utamanya di Pemilu AS 2020 nanti.
Skandal ini terbongkar karena adanya whistleblower, diduga pejabat intelijen AS, yang mengeluh mengenai percakapan sang presiden dengan beberapa pemimpin asing. Namun keluhan itu kemudian mengerucut ke hubungan telepon yang dilakukan Trump dan Ukraina.
Dalam panggilan yang dilakukan Juli itu, Trump disebut memaksa Zelensky untuk menyelidiki anak Biden, Hunter Biden. Hunter disebut menjadi salah satu petinggi di perusahaan energi Ukraina, Burisma Group, yang terlibat pencucian uang tahun 2015.
Biden diduga mengintervensi penyidikan dengan mengancam menahan jaminan pinjaman AS bila jaksa yang tengah menyidiki kasus tersebut tidak dipecat. Akhirnya, sang jaksa dipecat tahun 2016 dan anak Biden mundur dari jajaran direksi Burisma tahun 2019.
Dikutip dari Reuters, dalam panggilan telepon, Trump meminta Zelenskiy menyelidiki apakah Biden menyalahgunakan posisinya sebagai wakil presiden saat itu. Ia pun menanyakan apakah benar Biden mengancam menahan bantuan AS bila keinginannya tidak dituruti.
Biden kemudian membenarkan bahwa dia ingin Shokin dipecat. Tetapi menyebut tidak ada bukti yang menunjukkan dirinya melakukan sesuatu untuk membantu putranya.
Menurut BBC News, Trump menekan Ukraina dengan menahan bantuan militer senilai US$ 250 juta. Bantuan telah disetujui Kongres, namun ditunda oleh pemerintah Trump hingga pertengahan September.
The Washington Post menulis Trump meminta kepala stafnya, Mick Mulvaney, untuk menahan bantuan setidaknya seminggu sebelum panggilan telepon ia lakukan dengan Zelenskiy. (sef/sef)
Skandal ini terbongkar karena adanya whistleblower, diduga pejabat intelijen AS, yang mengeluh mengenai percakapan sang presiden dengan beberapa pemimpin asing. Namun keluhan itu kemudian mengerucut ke hubungan telepon yang dilakukan Trump dan Ukraina.
Dalam panggilan yang dilakukan Juli itu, Trump disebut memaksa Zelensky untuk menyelidiki anak Biden, Hunter Biden. Hunter disebut menjadi salah satu petinggi di perusahaan energi Ukraina, Burisma Group, yang terlibat pencucian uang tahun 2015.
![]() |
Biden diduga mengintervensi penyidikan dengan mengancam menahan jaminan pinjaman AS bila jaksa yang tengah menyidiki kasus tersebut tidak dipecat. Akhirnya, sang jaksa dipecat tahun 2016 dan anak Biden mundur dari jajaran direksi Burisma tahun 2019.
Dikutip dari Reuters, dalam panggilan telepon, Trump meminta Zelenskiy menyelidiki apakah Biden menyalahgunakan posisinya sebagai wakil presiden saat itu. Ia pun menanyakan apakah benar Biden mengancam menahan bantuan AS bila keinginannya tidak dituruti.
Biden kemudian membenarkan bahwa dia ingin Shokin dipecat. Tetapi menyebut tidak ada bukti yang menunjukkan dirinya melakukan sesuatu untuk membantu putranya.
Menurut BBC News, Trump menekan Ukraina dengan menahan bantuan militer senilai US$ 250 juta. Bantuan telah disetujui Kongres, namun ditunda oleh pemerintah Trump hingga pertengahan September.
The Washington Post menulis Trump meminta kepala stafnya, Mick Mulvaney, untuk menahan bantuan setidaknya seminggu sebelum panggilan telepon ia lakukan dengan Zelenskiy. (sef/sef)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular