Walau Direstui DPR, Kemungkinan Besar Trump Tak Akan Lengser!

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 December 2019 10:46
Tenang, Belum 100% Lengser
Foto: Demo Pemakzulan Trump (AP Photo/Bebeto Matthews)
Walaupun sudah didukung oleh DPR AS, patut dicatat bahwa besar kemungkinan Trump tak akan benar-benar lengser dari posisinya.

Pasalnya, AS mengadopsi sistem parlemen dua kamar yang terdiri dari DPR (House of Representatives) dan Senat (Senate).

Segala rancangan undang-undang di AS, jika ingin digolkan menjadi undang-undang, harus mendapatkan persetujuan baik dari DPR maupun Senat. Hal serupa juga berlaku dalam urusan memakzulkan presiden.

Sebagai informasi, Senat AS diisi oleh sebanyak 100 senator. Dari sebanyak 100 senator yang membentuk Senat AS, sebanyak 53 senator berasal dari Partai Republik, sementara 47 berasal dari Partai Demokrat.

Trump sendiri merupakan anggota Partai Repulik, sehingga bisa dikatakan bahwa Senat AS dikuasai oleh kubunya.

Berbeda dengan pemungutan suara di DPR AS yang hanya memerlukan suara sebanyak minimum 51% untuk memakzulkan presiden, pemungutan suara di Senat AS mengharuskan suara sebanyak minimum 2/3 (67%) guna memakzulkan presiden.

Berarti, harus ada sebanyak 67 senator yang mendukung pemakzulan Trump untuk benar-benar ‘menendang’ mantan pengusaha kelas kakap tersebut dari posisinya saat ini. Dengan asumsi bahwa seluruh senator yang berasal dari Partai Demokrat mendukung pemakzulan Trump, masih dibutuhkan minimum 20 senator asal Partai Republik yang membelot guna benar-benar melengserkan Trump.

Melansir CNBC International, hingga saat ini belum ada satupun senator asal Partai Republik yang memberikan sinyal bahwa mereka akan mendukung pemakzulan Trump.

Maklum saja jika nantinya memang tak ada satupun atau hanya beberapa senator asal Partai Republik yang mendukung pemakzulan Trump. Pasalnya, para calon senator biasanya mengandalkan dukungan dari sang presiden untuk meraup suara di wilayah pemilihannya.

Sejak resmi menjadi presiden pada awal Januari 2017 silam, Trump sudah berulang kali meng-endorse para calon senator. Jika sampai ada senator yang membelot dengan mendukung pemakzulan Trump, dan jika kenyataannya Trump tetap berkantor di Gedung Putih, sang senator tersebut tak bisa lagi mengharapkan dukungan dari Trump yang berarti karir politiknya terhambat.

Jadi sekali lagi, walaupun sudah dimakzulkan oleh DPR AS, besar kemungkinan Trump tetap akan menjadi presiden hingga masa baktinya selesai.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular