
Jokowi Mau Avtur Dari Minyak Sawit, Emang Bisa? Cek Faktanya!
Anisatul Umah & Tirta Citradi, CNBC Indonesia
18 December 2019 15:27

Penggunaan bahan bakar nabati untuk industri pesawat terbang sebenarnya bukan hal yang baru. Bahkan beberapa pesawat sudah menggunakan bioavtur sebagai bahan bakar campurannya. Salah satu contohnya adalah maskapai Finlandia Finnair.
Melansir Aviationweek, Finnair terbang dari San Francisco ke Helsinki pada awal Agustus lalu menggunakan bahan bakar nabati. Penerbangan dengan Airbus A330 ini menggunakan campuran 12% bahan bakar nabati
Tak hanya Finnair, maskapai penerbangan Mesir juga memesan pesawat yang menggunakan bahan bakar nabati. Pada Juli 2019, pabrikan pesawat AS, Boeing menerbangkan pesawatnya Dreamliner 787-9 dari Seattle ke Kairo menggunakan bahan bakar nabati. Penerbangan sejauh 10.973 kilometer untuk Egypt Air merupakan penerbangan 787 terpanjang yang dilakukan menggunakan bahan bakar nabati.
Dua tahun lalu bahkan maskapai tanah air Lion Air sudah bekerja sama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk mengembangkan dan melakukan uji coba pemanfaatan bioavtur.
Namun, semuanya masih sekedar uji coba. Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan sebelum menerapkan bioavtur pastinya pemerintah akan uji coba terlebih dulu dengan mesin pesawat. Sama halnya saat menerapkan B20 atau B30 yang diujicoba sampai ke alat-alat berat.
Tapi Joko belum bisa memastikan kapan uji coba akan dilaksanakan, "Nanti, pokoknya secepatnya," kata dia.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/gus)
Melansir Aviationweek, Finnair terbang dari San Francisco ke Helsinki pada awal Agustus lalu menggunakan bahan bakar nabati. Penerbangan dengan Airbus A330 ini menggunakan campuran 12% bahan bakar nabati
Tak hanya Finnair, maskapai penerbangan Mesir juga memesan pesawat yang menggunakan bahan bakar nabati. Pada Juli 2019, pabrikan pesawat AS, Boeing menerbangkan pesawatnya Dreamliner 787-9 dari Seattle ke Kairo menggunakan bahan bakar nabati. Penerbangan sejauh 10.973 kilometer untuk Egypt Air merupakan penerbangan 787 terpanjang yang dilakukan menggunakan bahan bakar nabati.
Namun, semuanya masih sekedar uji coba. Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan sebelum menerapkan bioavtur pastinya pemerintah akan uji coba terlebih dulu dengan mesin pesawat. Sama halnya saat menerapkan B20 atau B30 yang diujicoba sampai ke alat-alat berat.
Tapi Joko belum bisa memastikan kapan uji coba akan dilaksanakan, "Nanti, pokoknya secepatnya," kata dia.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/gus)
Pages
Most Popular