
Gokil! Pertamina Bisa Terbangkan Pesawat Pakai Kelapa Sawit

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) terus mendukung langkah pemerintah dalam transisi energi khususnya dengan mengembangkan berbagai macam proyek energi rendah karbon. Nah salah satunya adalah, Pertamina mengembangkan BioAvtur atau bahan bakar pesawat terbang berbasis kelapa sawit.
Dalam bahan paparan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati terselip informasi bahwa saat ini Pertamina menginisiasi beberapa proyek energi rendah karbon sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam pengurangan produksi emisi.
Adapun salah satu inisiasi proyek rendah karbon itu adalah Sustainable Aviation Fuel. Melalui proyek ini Pertamina mengembangkan BioAvtur J2.4 atau bahan bakar pesawat terbang berbasis kelapa sawit di Kilang Cilacap.
"Terbukti memberikan kinerja yang setara dengan bahan bakar turbin penerbangan (avtur) berbasis fosil tetapi dengan emisi karbon yang lebih rendah," terang Nicke dalam bahan Paparannya, pada Senin (8/8/2022).
Selain itu, Kilang Cilacap juga telah memproduksi BioAvtur dari RBDPO dengan kapasitas 8.000 barel per hari dan Kilang Plaju sedang dalam proses untuk memproduksi BioAvtur dari CPO dengan perkiraan kapasitas mencapai 20.000 barel per hari.
Sejatinya, Indonesia sudah berhasil melakukan uji terbang pesawat CN235-220 FTB milik PT Dirgantara Indonesia dengan menggunakan avtur yang dicampur dengan minyak inti sawit (bioavtur) sebesar 2,4% kemarin, pada Oktober 2021 lalu.
Bioavtur ini merupakan produksi avtur dari minyak inti sawit refined bleached degummed palm kernel oil (RBDPKO) dengan menggunakan katalis "merah putih" buatan ITB dicampur dengan kerosene (co-processing) di Kilang Cilacap Pertamina.
Hasil pencampuran 2,4% bioavtur ini dinamakan Jet Avtur 2,4 (J2.4). Khusus J2.4 artinya, campuran RBDPKO di kilang co-processing ini mencapai 2,4%.
Selain BioAvtur, dalam inisiasi beberapa proyek energi rendah karbon diantaranya Pertamina mengembangkan Solar Energy di Beberapa wilayah operasi untuk memenuhi kebutuhan energi. Contoh di Rokan sudah groundbreaking 25 Mega Watt (MW). Kemudian yang sudah beroperasi ada di Dumai 2 MW, Cilacap 1,34 MW serta 143 SPBU masing-masing berkapasitas 1 MW.
Adapun proyek lainnya adalah, PNRE dan PRPP telah menandatangani Head of Agreement (HoA) untuk memasok kebutuhan energi GRR Tuban (listrik, uap dan air) dari pembangkit listrik LNG dengan kapasitas 570 MW
Lalu, PLTGU Jawa-1 berkapasitas 1.760 MW berhasil melakukan kebakaran pertama pada Februari 2022. dan Selanjutnya, Pertamina luncurkan produk green energy sebagai Generator Set (Genset) untuk Electric Vehicle (EV) di Formula E Jakarta E-Prix 2022.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Suplai Bahan Bakar Pesawat Para Delegasi KTT G20