Neraca Dagang Tekor US$ 1,33 M, RI Harus Hati-Hati!

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
16 December 2019 16:34
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada November 2019 mengalami defisit yang cukup dalam yakni US$ 1,33 miliar.
Foto: Konferensi Pers BPS (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada November 2019 mengalami defisit yang cukup dalam yakni US$ 1,33 miliar. Defisit ini disebabkan karena nilai ekspor yang lebih rendah yakni US$ 14,01 miliar dibandingkan impor yang mencapai US$ 15,34 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, nilai ini lebih baik jika dibandingkan dengan November 2018 lalu yang mencapai defisit US$ 2,05 miliar.

"Defisit kita lebih dalam November tahun lalu, yang capai US$ 2,05 miliar. Jadi (defisit) bulan ini lebih kecil. Kalau dilihat migas defisit US$ 1 miliar dan non migas US$ 0,3 miliar," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (16/12/2019).

Menurutnya, meski lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu, tapi defisit ini cukup dalam sehingga harus tetap diwaspadai. Pemerintah dinilai harus mencari cara untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi impor.

Ia menjelaskan, hal ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Tapi ia berharap berbagai kebijakan perlu diambil tapi tetap hati-hati apalagi di tengah perlambatan ekonomi dunia.

"Ini tantangan luar biasa dan perlu hati-hati karena perekonomian melambat, perdagangan internasional melambat maka permintaan juga menurun, sehingga perlu hati-hati ke depan," katanya.

Sementara itu, sepanjang tahun berjalan yakni Januari-November 2019, defisit tercatat US$ 3,11 miliar. Ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang defisit US$ 8,7 miliar.

Lanjutnya, jika dilihat dari negaranya, neraca perdagangan non migas pada periode Januari-November 2019, masih ada yang mengalami surplus.

Adapun negara yang perdagangannya masih surplus dengan Indonesia adalah Amerika Serikat (AS) dengan nilai US$ 8,55 miliar, India US$ 6,78 miliar dan Belanda US$ 2 miliar.

"Dengan AS surplus kita jauh lebih bagus US$ 8,5 miliar, dengan India surplus dengan Belanda juga surplus US$ 2 miliar," kata dia.

Sedangkan yang mengalami defisit perdagangan dengan Indonesia adalah China sebesar US$ 16,96 miliar, Thailand US$ 3,54 miliar dan Australia US$ 2,4 miliar.

[Gambas:Video CNBC]






(dru) Next Article Impor RI Anjlok Tanda Industri Tak Berjalan Normal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular