
Alokasi LPG 3 Kg Makin Bengkak Tahun Depan
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
28 November 2019 20:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Prognosa penyaluran LPG 3 Kg tahun ini akan meningkat menjadi 6,95 juta metrik ton. Sedangkan realisasi penyaluran LPG 3 kg tahun lalu sebesar 6,53 juta metrik ton atau terjadi peningkatan hingga 6,2%.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan peningkatan alokasi karena ada program konversi BBM ke LPG, khususnya Indonesia bagian tengah untuk para nelayan dan petani. Tahun depan diperkirakan akan ada kenaikan sampai 9% atau mencapai 7,22 juta metrik ton.
"Prognosa 2020 diperkirakan mencapai 7,22 juta metrik ton," ungkapnya di Komisi VII DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat, Kamis, (28/11/2019).
Selain itu, Pertamina menjamin stok BBM dan LPG secara nasional dalam keadaan aman jelang akhir tahun. Pertamina juga telah menyiapkan tambahan suplai untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM dan LPG yang biasanya meningkat di penghujung tahun, menjelang Natal dan Tahun Baru.
Vice President Corporate Communicatioan Pertamina, Fajriyah Usman menyatakan, saat ini secara umum stok BBM secara nasional mencapai 25 hari sementara stok LPG mencapai 15 hari, dan angka tersebut dinamis, mengikuti tren peningkatan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Menghadapi Natal dan Tahun Baru nanti stok BBM dan LPG sangat aman sejalan dengan optimalisasi kilang dan teknologi yang diterapkan, sehingga bisa lebih mudah mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk BBM," ujar Fajriyah melalui siaran Pers, Kamis, (28/11/2019).
Fajriyah mengatakan beberapa produk BBM di antaranya avtur dan solar bahkan dalam kondisi surplus, dan Pertamina sudah mandiri dalam mengolah solar dan avtur sejak bulan Maret dan April, sehingga Pertamina dapat melakukan ekspor pada pertengahan 2019.
"Peningkatan stok BBM juga didukung suplai minyak mentah domestik dari KKKS yang beroperasi di Indonesia, sehingga ketahanan kilang semakin meningkat," imbuh Fajriyah.
(hoi/hoi) Next Article Ada Rencana Cabut Subsidi LPG 3 Kg, Jokowi: Belum
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan peningkatan alokasi karena ada program konversi BBM ke LPG, khususnya Indonesia bagian tengah untuk para nelayan dan petani. Tahun depan diperkirakan akan ada kenaikan sampai 9% atau mencapai 7,22 juta metrik ton.
"Prognosa 2020 diperkirakan mencapai 7,22 juta metrik ton," ungkapnya di Komisi VII DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat, Kamis, (28/11/2019).
Selain itu, Pertamina menjamin stok BBM dan LPG secara nasional dalam keadaan aman jelang akhir tahun. Pertamina juga telah menyiapkan tambahan suplai untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM dan LPG yang biasanya meningkat di penghujung tahun, menjelang Natal dan Tahun Baru.
Vice President Corporate Communicatioan Pertamina, Fajriyah Usman menyatakan, saat ini secara umum stok BBM secara nasional mencapai 25 hari sementara stok LPG mencapai 15 hari, dan angka tersebut dinamis, mengikuti tren peningkatan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Menghadapi Natal dan Tahun Baru nanti stok BBM dan LPG sangat aman sejalan dengan optimalisasi kilang dan teknologi yang diterapkan, sehingga bisa lebih mudah mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk BBM," ujar Fajriyah melalui siaran Pers, Kamis, (28/11/2019).
Fajriyah mengatakan beberapa produk BBM di antaranya avtur dan solar bahkan dalam kondisi surplus, dan Pertamina sudah mandiri dalam mengolah solar dan avtur sejak bulan Maret dan April, sehingga Pertamina dapat melakukan ekspor pada pertengahan 2019.
"Peningkatan stok BBM juga didukung suplai minyak mentah domestik dari KKKS yang beroperasi di Indonesia, sehingga ketahanan kilang semakin meningkat," imbuh Fajriyah.
(hoi/hoi) Next Article Ada Rencana Cabut Subsidi LPG 3 Kg, Jokowi: Belum
Most Popular