
Cita-cita Mulia Ciputra: Ingin Masyarakat Indonesia Berdikari
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
28 November 2019 18:41

Jakarta, CNBC Indonesia - SosokĀ Ciputra yang selalu ingin membantu sesama meninggalkan kesan tersendiri untuk masyarakat Indonesia. Tidak ada yang menyangka, mendiang Ciputra punya keinginan agar masyarakat Tanah Air bisa berdiri di atas kaki sendiri dengan menjadi wirausahawan.
Anak ketiga mendiang Ciputra sekaligus Managing Director Ciputra Group Cakra Ciputra mengenang sosok sang ayah dalam sebuah media briefing di Ciputra Artpreneur, Jakarta.
"Ayah saya memang senang melakukan project-project dengan tujuan menolong orang lain. Beberapa tahun terakhir, Pak Ciputra ingin membangun lebih banyak lagi rumah sakit," ujarnya.
Harapannya, dengan membangun banyak rumah sakit di Indonesia, mendiang Ciputra ingin agar dirinya bisa mendukung program pemerintah untuk bisa terus menjalankan layanan kesehatan melalui program BPJS Kesehatan.
Senior Director Ciputra Group Tanan Herwandi Antonius menceritakan hal yang serupa. Menurut dia, Ciputra adalah sosok yang membumi dan punya keinginan yang besar untuk menolong banyak orang di Indonesia.
"Impian Pak Ci memang beliau ingin banyak orang di Indonesia mendapatkan masa depan yang baru lewat entrepreneurship (kewirausahaan)," ujarnya.
Cita-citanya itu kemudian diwujudkan dengan berbagai cara. Dengan melakukan pelatihan khusus sampai dengan mendirikan banyak sekolah, tujuannya agar banyak generasi penerus di Indonesia yang bisa menjadi entrepreneur.
Antonius menceritakan sejumlah keinginan mendiang Ciputra yang telah terwujud.
"Kami membantu mengembangkan pemberdayaan migran di Singapura dan Hongkong. Kini sudah bekerja selama 8 tahun," kata Antonius.
"Kami terlibat bersama Pemkot Surabaya untuk melatih entrepreneurship. Kami dipertemukan dengan perempuan-perempuan yang dahulu bekerja di lokalisasi Dupak Bangunsari. Itu pengalaman luar biasa. Dan kami melihat ada harapan baru untuk mereka," lanjutnya.
Di bidang pendidikan formal, Senior Director Ciputra Group Nanik Joeliawati Santoso juga menceritakan, bagaimana keinginanan keras mendiang Ciputra untuk mencetak anak-anak Indonesia menjadi pengusaha, melalui entrepreneurship.
"Universitas Ciputra telah menghasilkan 1.500 alumni dan banyak lulusannya menjadi entrepreneur. Saat ini kita [Ciputra Group] sudah mulai bangun universitas di Makassar untuk mendidik calon-calon entrepreneurship," kata Nanik menceritakan.
Tidak selesai sampai di situ, Nanik melanjutkan ceritanya, saat ini sudah ada delapan sekolah yang didirikan oleh Ciputra Group di berbagai kawasan di Indonesia.
"Di sekolah-sekolah ini kami juga mengajarkan bagaimana caranya menjadi enterpreneur. Sekarang total ada 9.000 siswa," jelas Nanik.
Seperti diketahui, Ciputra meninggal di Singapura pada Rabu (27/11/2019) pukul 01.05 waktu Singapura. Ciputra meninggal dunia setelah mendapat perawatan akibat sakit yang diderita. Ciputra meninggal dalam usia 88 tahun.
Mendiang Ciputra merupakan anak bungsu dari 7 bersaudara. Ia lahir di Parigi pada 24 Agustus 1931. Ciputra meninggalkan seorang istri, empat anak, 4 menantu, 10 cucu, dan 7 cicit.
Saat ini, jenazah Ciputra sedang disemayamkan di Ciputra Artpreneur. Satu per satu tokoh pun hadir untuk melayat. Salah satunya adalah Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi. Ia mengenang sosok Ciputra sebagai entrepreneur andal.
"Makanya ada istilah artpreneurship dan sebagainya. Passion itulah yang ingin beliau bagi, tidak saja di Indonesia, tapi juga di ASEAN beliau berbagi pengalamannya di bidang entrepreneurship," ujar Retno.
Retno juga menceritakan, dirinya bertemu dengan mendiang Ciputra pertama kali saat bekerja. Kata dia, Ciputra Group memang telah melakukan investasi yang cukup lama di Vietnam.
"Kita melakukan komunikasi yang sangat baik dengan Ciputra Group untuk terus memantau bisnis yang dilakukan Ciputra di luar negeri," kata Retno bercerita.
"Tentunya menjadi kewajiban pemerintah juga untuk memberikan perlindungan kepada investasi-investasi kita yang ada di luar negeri," lanjutnya.
(miq/miq) Next Article Bentuk Belasungkawa, Karangan Bunga Kepung Ciputra Artpreneur
Anak ketiga mendiang Ciputra sekaligus Managing Director Ciputra Group Cakra Ciputra mengenang sosok sang ayah dalam sebuah media briefing di Ciputra Artpreneur, Jakarta.
"Ayah saya memang senang melakukan project-project dengan tujuan menolong orang lain. Beberapa tahun terakhir, Pak Ciputra ingin membangun lebih banyak lagi rumah sakit," ujarnya.
Senior Director Ciputra Group Tanan Herwandi Antonius menceritakan hal yang serupa. Menurut dia, Ciputra adalah sosok yang membumi dan punya keinginan yang besar untuk menolong banyak orang di Indonesia.
"Impian Pak Ci memang beliau ingin banyak orang di Indonesia mendapatkan masa depan yang baru lewat entrepreneurship (kewirausahaan)," ujarnya.
Cita-citanya itu kemudian diwujudkan dengan berbagai cara. Dengan melakukan pelatihan khusus sampai dengan mendirikan banyak sekolah, tujuannya agar banyak generasi penerus di Indonesia yang bisa menjadi entrepreneur.
Antonius menceritakan sejumlah keinginan mendiang Ciputra yang telah terwujud.
"Kami membantu mengembangkan pemberdayaan migran di Singapura dan Hongkong. Kini sudah bekerja selama 8 tahun," kata Antonius.
"Kami terlibat bersama Pemkot Surabaya untuk melatih entrepreneurship. Kami dipertemukan dengan perempuan-perempuan yang dahulu bekerja di lokalisasi Dupak Bangunsari. Itu pengalaman luar biasa. Dan kami melihat ada harapan baru untuk mereka," lanjutnya.
Di bidang pendidikan formal, Senior Director Ciputra Group Nanik Joeliawati Santoso juga menceritakan, bagaimana keinginanan keras mendiang Ciputra untuk mencetak anak-anak Indonesia menjadi pengusaha, melalui entrepreneurship.
"Universitas Ciputra telah menghasilkan 1.500 alumni dan banyak lulusannya menjadi entrepreneur. Saat ini kita [Ciputra Group] sudah mulai bangun universitas di Makassar untuk mendidik calon-calon entrepreneurship," kata Nanik menceritakan.
Tidak selesai sampai di situ, Nanik melanjutkan ceritanya, saat ini sudah ada delapan sekolah yang didirikan oleh Ciputra Group di berbagai kawasan di Indonesia.
"Di sekolah-sekolah ini kami juga mengajarkan bagaimana caranya menjadi enterpreneur. Sekarang total ada 9.000 siswa," jelas Nanik.
Seperti diketahui, Ciputra meninggal di Singapura pada Rabu (27/11/2019) pukul 01.05 waktu Singapura. Ciputra meninggal dunia setelah mendapat perawatan akibat sakit yang diderita. Ciputra meninggal dalam usia 88 tahun.
Mendiang Ciputra merupakan anak bungsu dari 7 bersaudara. Ia lahir di Parigi pada 24 Agustus 1931. Ciputra meninggalkan seorang istri, empat anak, 4 menantu, 10 cucu, dan 7 cicit.
Saat ini, jenazah Ciputra sedang disemayamkan di Ciputra Artpreneur. Satu per satu tokoh pun hadir untuk melayat. Salah satunya adalah Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi. Ia mengenang sosok Ciputra sebagai entrepreneur andal.
"Makanya ada istilah artpreneurship dan sebagainya. Passion itulah yang ingin beliau bagi, tidak saja di Indonesia, tapi juga di ASEAN beliau berbagi pengalamannya di bidang entrepreneurship," ujar Retno.
Retno juga menceritakan, dirinya bertemu dengan mendiang Ciputra pertama kali saat bekerja. Kata dia, Ciputra Group memang telah melakukan investasi yang cukup lama di Vietnam.
"Kita melakukan komunikasi yang sangat baik dengan Ciputra Group untuk terus memantau bisnis yang dilakukan Ciputra di luar negeri," kata Retno bercerita.
"Tentunya menjadi kewajiban pemerintah juga untuk memberikan perlindungan kepada investasi-investasi kita yang ada di luar negeri," lanjutnya.
(miq/miq) Next Article Bentuk Belasungkawa, Karangan Bunga Kepung Ciputra Artpreneur
Most Popular