
Peluang! Ekspor Nanas Mau Digenjot ke AS Nih
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
25 November 2019 15:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan nilai perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Salah satu caranya adalah membuka akses bagi semakin banyak produk Indonesia untuk dapat masuk ke pasar AS.
Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kasan Indonesia saat ini sedang berupaya untuk mendapatkan akses untuk dapat meningkatkan ekspor nanas ke Negeri Paman Sam.
Kasan menjelaskan bahwa AS merupakan importir nanas terbesar di dunia. Pada 2018 lalu, AS mengimpor hampir 1 juta ton nanas. Namun sayangnya, impor tersebut sebagian besar (86%) berasal dari Amerika Latin.
"Selama ini pemasoknya 86% dari Amerika Latin. Nilainya itu sekitar US$ 700-750 juta setahun," katanya dalam acara press briefing di Kementerian Perdagangan, Senin (25/11/2019).
"Indonesia minta akses itu karena kita punya nanas," jelasnya.
Kasan mengatakan bahwa sebelumnya Indonesia telah mengekspor nanas ke AS. Namun, jumlahnya masih sangat kecil, yaitu hanya sekitar 5 ton saja sepanjang 2019. Ini membuat Indonesia menempati urutan ke-21 eksportir nanas ke AS.
"Ada ekspor 5,8 ton nanas di Januari-September 2019. Itu menurut U.S. Customs." Katanya.
Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menargetkan nilai perdagangan kedua negara bisa meningkat hingga 2 kali lipat dari US$ 30 miliar menjadi US$ 60 miliar atau Rp 840 triliun (Kurs Rp 14.000) per tahun.
Nilai perdagangan sebesar Rp 840 triliun itu rencananya akan dicapai hingga 2024, seperti disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Rizal Affandi Lukman pekan lalu.
"Iya, Indonesia sama Amerika mempunyai rencana meningkatkan nilai perdagangan kita dari US$ 30 miliar saat ini menjadi US$ 50 miliar dan menuju US$ 60 miliar dalam 5 tahun ke depan," kata Rizal di JW Marriott Hotel, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
(hoi/hoi) Next Article RI Cuan Dagang dengan AS, Filipina, dan India
Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kasan Indonesia saat ini sedang berupaya untuk mendapatkan akses untuk dapat meningkatkan ekspor nanas ke Negeri Paman Sam.
Kasan menjelaskan bahwa AS merupakan importir nanas terbesar di dunia. Pada 2018 lalu, AS mengimpor hampir 1 juta ton nanas. Namun sayangnya, impor tersebut sebagian besar (86%) berasal dari Amerika Latin.
"Selama ini pemasoknya 86% dari Amerika Latin. Nilainya itu sekitar US$ 700-750 juta setahun," katanya dalam acara press briefing di Kementerian Perdagangan, Senin (25/11/2019).
"Indonesia minta akses itu karena kita punya nanas," jelasnya.
Kasan mengatakan bahwa sebelumnya Indonesia telah mengekspor nanas ke AS. Namun, jumlahnya masih sangat kecil, yaitu hanya sekitar 5 ton saja sepanjang 2019. Ini membuat Indonesia menempati urutan ke-21 eksportir nanas ke AS.
"Ada ekspor 5,8 ton nanas di Januari-September 2019. Itu menurut U.S. Customs." Katanya.
Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menargetkan nilai perdagangan kedua negara bisa meningkat hingga 2 kali lipat dari US$ 30 miliar menjadi US$ 60 miliar atau Rp 840 triliun (Kurs Rp 14.000) per tahun.
Nilai perdagangan sebesar Rp 840 triliun itu rencananya akan dicapai hingga 2024, seperti disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Rizal Affandi Lukman pekan lalu.
"Iya, Indonesia sama Amerika mempunyai rencana meningkatkan nilai perdagangan kita dari US$ 30 miliar saat ini menjadi US$ 50 miliar dan menuju US$ 60 miliar dalam 5 tahun ke depan," kata Rizal di JW Marriott Hotel, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
(hoi/hoi) Next Article RI Cuan Dagang dengan AS, Filipina, dan India
Most Popular