Benua Merah yang Benar-benar Membara

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 November 2019 16:56
Rusuh Chile Bermula dari Kenaikan Tarif Kereta Api
Aksi Demonstrasi di Chile (REUTERS/Henry Romero)
Ketiga adalah Chile. Sebenarnya negara ini adalah salah satu yang paling makmur di Amerika Latin. Chile adalah lambang stabilitas, sesuatu yang jarang ditemui di kawasan itu.

Bahkan performa ekonomi Chile sepanjang 2019 masih oke. Pada kuartal III-2019, ekonomi Chile tumbuh 3,3%. Ini adalah catatan terbaik sejak kuartal IV-2018.

 

Inflasi di Chile juga tidak ada masalah. Bahkan untuk urusan inflasi, Chile lebih baik ketimbang Indonesia.

 

Lho, terus apa masalah di negara 'kurus' ini?

Sudah genap sebulan Chile dilanda aksi demonstrasi massal. Unjuk rasa besar-besaran terjadi sejak pertengahan Oktober sampai hari ini.


Awalnya, protes diawali oleh para pelajar yang tidak terima tarif kereta api naik. Sejak saat itu, aksi demonstrasi berkembang dan menyentuh berbagai isu.

Kini, puluhan ribu pengunjuk rasa rutin terlihat di kota-kota besar. Tuntutan mereka berkembang menjadi perubahan konstitusi, kenaikan uang pensiun, kenaikan upah, layanan kesehatan yang lebih terjangkau, biaya sekolah murah, dan sebagainya. Demonstran juga mendesak agak Presiden Sebastian Pinera lengser.

Situasi Chile yang memanas sudah memakan 'tumbal'. Sedianya KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) digelar di sana pada pertengahan bulan ini. Namun karena situasi tidak memungkinkan, ajang itu dibatalkan. Dunia pun tertunda untuk menyaksikan penandatanganan kesepakatan damai dagang AS-China yang awalnya dilaksanakan di sela-sela KTT APEC.


Dampak ekonomi dari aksi berkepanjangan ini sudah mulai terlihat. Ignacio Briones, Menteri Keuangan Chile, memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2019 berada di kisaran 2-2,2%. Padahal sampai kuartal III, ekonomi masih tumbuh di kisaran 3%.


(aji/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular