
Wah! Dahlan Tanyakan Prestasi Ahok yang Bakal Jadi Bos BUMN
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
19 November 2019 06:06

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Arya Sinulingga memberikan tanggapan perihal kritik eks Menteri BUMN Dahlan Iskan yang dituangkan dalam laman disway.id. Arya menilai pernyataan Dahlan tidak tepat. Ia mengingatkan waktu Dahlan menjabat sebagai Menteri BUMN atau Dirut PLN kerap memicu kehebohan.
"Kadang-kadang Pak Dahlan Iskan ini lupa kalau dia juga bikin kehebohan. Tanya sama beliau, apa ketika beliau bikin kehebohan apa makin bagus yang dia pegang atau gak?," tanya Arya kepada wartawan di kantor Kementerian BUMN, Senin (18/11/2019).
Ia menambahkan, apa yang dilakukan Kementerian BUMN kali ini merupakan budaya yang baik. Sebab, perekrutan sosok yang akan menjadi direktur utama maupun komisaris utama dipaparkan kepada publik.
"Emang kamu tahu biasanya kan dirut sudah RUPSLB saja tiba-tiba sudah muncul. Ini kan enggak. 1-1 ada, 1-1 muncul. Ini enggak (dulu) sudah jadi, sudah jadi. Terkejut-kejut kamu. Ini enggak, ada proses publik lho atau uji uji publik terjadi. Itu salah satu keinginan Pak Erick. Publik tahu ini siapa untuk perusahaan-perusahaan yang pengaruh terhadap publik inginnya Pak Erick gitu, kata Arya.
Pekan lalu, Erick memanggil Ahok ke Kementerian BUMN. Ahok mengaku akan ditempatkan di salah satu perusahaan pelat merah. Rumor yang beredar, eks gubernur DKI Jakarta itu akan menjabat sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero).
Pemilihan Ahok menuai kontra dari sejumlah kalangan seperti PA 212 hingga kubu oposisi pemerintah, yaitu Partai Keadilan Sejahtera. Mereka menilai masih banyak sosok lain yang lebih bagus dari pada Ahok. Presiden sendiri menyerahkan sepenuhnya nasib Ahok kepada Tim Penilai Akhir (TPA).
(miq/miq)
"Kadang-kadang Pak Dahlan Iskan ini lupa kalau dia juga bikin kehebohan. Tanya sama beliau, apa ketika beliau bikin kehebohan apa makin bagus yang dia pegang atau gak?," tanya Arya kepada wartawan di kantor Kementerian BUMN, Senin (18/11/2019).
Ia menambahkan, apa yang dilakukan Kementerian BUMN kali ini merupakan budaya yang baik. Sebab, perekrutan sosok yang akan menjadi direktur utama maupun komisaris utama dipaparkan kepada publik.
Pekan lalu, Erick memanggil Ahok ke Kementerian BUMN. Ahok mengaku akan ditempatkan di salah satu perusahaan pelat merah. Rumor yang beredar, eks gubernur DKI Jakarta itu akan menjabat sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero).
Pemilihan Ahok menuai kontra dari sejumlah kalangan seperti PA 212 hingga kubu oposisi pemerintah, yaitu Partai Keadilan Sejahtera. Mereka menilai masih banyak sosok lain yang lebih bagus dari pada Ahok. Presiden sendiri menyerahkan sepenuhnya nasib Ahok kepada Tim Penilai Akhir (TPA).
Next Page
Tulisan Lengkap Dahlan
Pages
Most Popular