
Pantesan RI Terancam Krisis Petani, Upah Kecil & Miskin Terus
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 November 2019 14:35

Untuk membuat para petani naik kelas dan lebih sejahtera, sektor pertanian juga harus berubah dari tradisional menjadi modern. Dengan begitu, produktivitas dan nilai tambah hasil pertanian akan meningkat sehingga upah buruh tani bakal ikut terkerek.
"Peralihan ini membutuhkan kebijakan makroekonomi yang memadai, adopsi teknologi, infrastruktur, serta akses pasar. Semuanya membutuhkan waktu dan investasi jangka panjang," sebut riset Organisasi Pangan Dunia (FAO) yang berjudul Policy to Fully Exploit and Develop the Agricultural Potential.
Teknologi, sumber daya, institusi, dan akses pasar tersebut haruslah difokuskan untuk melakukan diversifikasi. Menurut FAO, petani akan kesulitan kalau hanya bergantung pada satu tanaman. Diversifikasi menjamin keberlangsungan produksi, dan tentu saja pendapatan.
Untuk mewujudkan itu, sektor pertanian harus menerima lebih banyak investasi. Namun sepertinya masih jauh panggang dari api.
Sepanjang Januari-September 2019, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat lima sektor terbesar penerima investasi adalah transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi, listrik, gas, dan air, konstruksi, perumahan, kawasan industri, dan gedung perkantoran, serta pertambangan. Tidak ada nama pertanian.
"Pertumbuhan sektor pertanian yang berkelanjutan membutuhkan hubungan antara produksi dari petani dengan sektor-sektor lainnya. Ini hanya bisa diwujudkan melalui investasi," sebut riset FAO.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/hoi)
"Peralihan ini membutuhkan kebijakan makroekonomi yang memadai, adopsi teknologi, infrastruktur, serta akses pasar. Semuanya membutuhkan waktu dan investasi jangka panjang," sebut riset Organisasi Pangan Dunia (FAO) yang berjudul Policy to Fully Exploit and Develop the Agricultural Potential.
Teknologi, sumber daya, institusi, dan akses pasar tersebut haruslah difokuskan untuk melakukan diversifikasi. Menurut FAO, petani akan kesulitan kalau hanya bergantung pada satu tanaman. Diversifikasi menjamin keberlangsungan produksi, dan tentu saja pendapatan.
Sepanjang Januari-September 2019, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat lima sektor terbesar penerima investasi adalah transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi, listrik, gas, dan air, konstruksi, perumahan, kawasan industri, dan gedung perkantoran, serta pertambangan. Tidak ada nama pertanian.
"Pertumbuhan sektor pertanian yang berkelanjutan membutuhkan hubungan antara produksi dari petani dengan sektor-sektor lainnya. Ini hanya bisa diwujudkan melalui investasi," sebut riset FAO.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/hoi)
Pages
Most Popular