Internasional

China: Tindakan Lebih Tegas Diperlukan di Hong Kong

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 November 2019 17:38
Kantor pusat China di Hong Kong mengatakan kondisi kota telah berubah ke jurang terorisme.
Foto: Demo Hong Kong (REUTERS/Tyrone Siu)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kantor pusat China di Hong Kong mengatakan kondisi Hong Kong telah berubah menjadi arena teror. Oleh karenanya tindakan yang lebih keras diperlukan untuk dapat mengakhiri kerusuhan dan memulihkan ketertiban.

"(Pemerintah China) dengan tegas mendukung pemerintah Hong Kong dalam mengadopsi setiap tindakan yang diperlukan untuk mengakhiri kerusuhan dan memulihkan ketertiban sesegera mungkin, menangkap para penjahat dan sangat menghukum tindakan kekerasan mereka," katanya pada Selasa malam (12/11/2019).


"(China menyerukan kepada pemerintah Hong Kong, polisi dan pengadilan untuk) secara tegas mengadopsi semua cara yang diperlukan untuk secara paksa menindak berbagai tindakan kekerasan dan terorisme."

Pernyataan itu disampaikan setelah Hong Kong kembali dilanda demo di hari kerja dalam tiga hari terakhir. Demo anti-pemerintah ini telah berlangsung sejak Juni lalu dan hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda akan berakhir.

Malahan, kondisi kota ini makin parah, di mana demo telah memakan korban jiwa dan kerap kali diselingi aksi bentrokan hingga pembakaran dan penembakan.


Jumlah pendemo yang ditangkap pihak kepolisian juga terus bertambah setiap harinya, seperti dilaporkan South China Morning Post.

Para pendemo juga tidak hanya memadati jalanan, namun juga beberapa tempat umum lainnya seperti stasiun kereta bawah tanah hingga universitas.

Sebelumnya pada Agustus lalu, kantor utama China yang mengawasi kebijakan Hong Kong, Dewan Negara Hong Kong dan Kantor Urusan Makau (HKMAO) juga telah menyebut demonstrasi menunjukkan tanda-tanda terorisme saat para pendemo berulang kali menyerang polisi dengan alat yang sangat berbahaya seperti bom bensin.

"Jika kekejaman teroris ini dibiarkan menyebar, Hong Kong akan masuk ke jurang maut yang tidak berdasar," kata lembaga itu.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Duh! Sudah 2020, Tapi Hong Kong Masih Demo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular