Mengapa Jokowi Tak Mau RI Seperti Hong Kong, Chile & Bolivia?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 November 2019 16:11
Chile
Foto: Sebuah Gedung Mall Terbakar Saat Aksi Protes Anti-Pemerintah di Santiago, Chili pada Senin, 28 Oktober 2019 (REUTERS/Henry Romero)
Situasi di negara Amerika Latin ini tidak jauh berbeda dengan Hong Kong. Chile dilanda demo berkepanjangan yang dipicu oleh keputusan pemerintah untuk menaikkan ongkos transportasi umum di negara itu. Padahal kenaikannya hanya sebesar 30 peso (US$ 0,04).


Namun, gara-gara hal itu Chile jadi dilanda demo terburuk pertamanya sejak negara itu kembali menganut demokrasi pada tahun 1990. Presiden Sebastian Pinera bahkan telah menyatakan keadaan darurat dan meminta pasukan pengaman untuk bersiaga. Akibat demo, Pinera juga telah membatalkan kenaikan tarif yang diusulkan.


Sayangnya, demo masih terus berlanjut, dan tuntutan pendemo berkembang menjadi tentang kenaikan biaya pendidikan, perawatan kesehatan, transportasi, serta rendahnya tunjangan pensiun.

Kekacauan yang terjadi di Chile ini tentunya sangat mengejutkan, mengingat negara ini merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbaik di Amerika Latin. Chile juga memiliki banyak warga kelas menengah dan merupakan negara dengan rata-rata pendapatan yang tinggi.

Mengutip laporan Bank Dunia (World Bank), Chile telah berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dari 30% pada tahun 2000 menjadi 6,4% pada tahun 2017. Ekonominya juga mencatatkan pertumbuhan 4% pada tahun 2018.

Demo di Chile telah memasuki hari ke-26 pada hari ini, Rabu (13/11/2019). Selain memiliki dampak pada ekonomi, demo juga telah memakan korban jiwa hingga puluhan orang. Akibatnya, acara KTT kerjasama ekonomi Asia Pasifik (APEC) batal digelar di negara itu. Pertemuan itu seharusnya diadakan pada akhir pekan ini.

(sef/sef)
Next Page
Bolivia
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular