Guyur Beras ke Toko Ritel Modern, Bulog Setop Operasi Pasar?

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
12 November 2019 20:06
Bulog akan mengutamakan antisipasi stabilisasi harga tanpa perlu operasi pasar.
Foto: Budi Waseso di Bulog Coorporate University, Selasa (2/7/2019). (CNBC Indonesia/ Efrem Siregar)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dirut Perum Bulog Budi Waseso menegaskan Bulog tetap menjalankan tugas stabilisasi harga beras. Saat ini, Bulog tengah menjalin kerja sama penjualan beras medium, yang biasa dilakukan di pasat tradisional ke ritel modern.

Masuknya beras medium Bulog ke ritel modern ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Buwas dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Menurut Buwas, harga beras di ritel modern tetap memakai Harga Eceran Tertinggi (HET). Jika, kerja sama ini berhasil, tak menutup kemungkinan Operasi Pasar (OP), yang biasa digelar untuk ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga, dihapus.



"Mau ada [lonjakan harga] atau tidak, tugas kita stabilisasi. Jadi, jangan sampai ada lonjakan. Kestabilan itu penting supaya nggak ada inflasi," kata Buwas, Selasa (12/11/2019).

OP selama ini digelar ketika harga mulai merangkak naik. Buwas memandang antisipasi lonjakan harga terlambat dilakukan dengan cara seperti itu.

"Kita tidak perlu lagi ada operasi-operasi pasar. Begitu [harga] naik, kita baru operasi, di situ kita terlambat. Kita ikuti perkembangan sitausi. Yang penting barangnya ada, harganya stabil," kata Buwas.

Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan ketersediaan stok beras medium di Bulog mencukupi untuk disalurkan ke ritel-ritel modern.

Sementara itu, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri meminta Bulog untuk tetap menjamin ketersediaan stok beras di pasar tradisional, terutama saat mendekati Natal dan Tahun Baru 2020.

Menurutnya, tolok ukur harga pangan tetap ada di pasar tradisional. Ia mengatakan, pasar tradisional yang tersebar di Indonesia berjumlah 14 ribu di mana 300 ribu merupakan pedagang yang menjual beras.

"Harga [beras] di pasar tradisional tinggi meski di ritel modern rendah, itu tetap akan menimbulkan gejolak di publik. Maka, stok itu tetap perlu dijaga di pasar tradisional," kata Mansuri.

Ia mengatakan tak ada masalah ketika Bulog menjalin kerja sama penjualan dengan ritel modern. Namun, Mansuri mengingatkan Bulog untuk menjaga segmentasinya di pasar tradisional.


[Gambas:Video CNBC]


(hoi/hoi) Next Article Bulog Pede Punya Stok Beras 1,7 Juta Ton di Akhir Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular