Bulog Siap 'Guyur' Beras ke Toko-Toko Ritel Modern

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
12 November 2019 18:58
Beras Bulog akan masif masuk toko-toko ritel modern.
Foto: Budi Waseso di Bulog. (CNBC Indonesia/ Efrem Siregar)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog membuat terobosan dengan menggandeng ritel modern. Produk beras medium Bulog dari fungsi komersial BUMN pangan ini akan ditemui di ritel-ritel modern Tanah Air.

Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Penandatangan MoU turut disaksikan oleh Menteri Perdagangan Indonesia, Agus Suparmanto. Ini menjadi hal baru karena selama ini Bulog hanya memasarkan beras premium di ritel modern, sementara beras medium di pasar tradisional.



Budi Waseso, mengatakan stok beras medium mencukupi untuk didistribusikan ke ritel-ritel modern di Indonesia. Beras medium akan disalurkan melalui divisi regional (divre) dan subdivre Bulog di seluruh Indonesia.

Mengenai alokasi, Buwas belum bisa mengungkapkannya. Pembahasan akan dilakukan dalam rapat teknis selanjutnya.

"Insya Allah, secara hitungan teknis, [stok] bisa [memenuhi]," kata Buwas saat ditanya mengenai jumlah alokasi yang disiapkan Bulog ke ritel modern.

Harga jual beras medium juga akan mengikuti ketentuan pemerintah dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Dengan begitu, penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) yang biasa dilakukan dalam operasi pasar akan menjadi optimal. Saat ini, Bulog memiliki stok CBP sebanyak 2,3 juta ton.

Untuk tahun 2019, Bulog ditugaskan melepas 500.000 ton beras untuk operasi pasar dengan rata-rata per wilayah sebanyak 15.000 ton. Namun, tak menutup kemungkinan Bulog tak lagi menggelar operasi pasar jika serapan beras medium telah terpenuhi di ritel modern.

Meski demikian, Buwas mengatakan Bulog tetap memainkan peran sebagai stabilisator harga beras sebagai fungsi non komersial. Ini termasuk dalam kerja sama dengan ritel modern.

"Kita tidak perlu lagi ada operasi-operasi pasar. Begitu [harga] naik, kita baru operasi, di situ kita terlambat. Kita ikuti perkembangan situasi. Yang penting barangnya ada, harganya stabil," kata Buwas.

Roy Mandey mengatakan, beberapa peritel sudah menyatakan minat untuk menyerap beras medium Bulog untuk dijual di ritel mereka. Aprindo hanya menjadi wadah untuk mendorong peritel menyerap beras medium Bulog.

Ritel yang menjadi anggota Aprindo berjumlah sekitar 45.000 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia, 95% di antaranya merupakan ritel yang turut menjual beras.

"Kita siap untuk mendukung penyerapan beras ini. Konkretnya beberapa hari lagi karena nanti B2B (business to business) dengan perusahaan-perusahaan anggota Aprindo," kata Roy.

[Gambas:Video CNBC]


(hoi/hoi) Next Article Bulog Punya 1,4 Juta Ton Beras, Bawang Menipis, Jagung Kosong

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular