
Ekonomi Dunia Suram, Nasib CAD RI Tahun Depan Gimana?
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
08 November 2019 14:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memprediksi ketidakpastian masih akan berlanjut hingga tahun 2020. Bagaimana nasib Neraca Pembayaran Indonesia (Current Acount Deficit/ CAD) tahun depan?
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa ketidakpastian global yang berlanjut pada tahun depan, terlihat dari lembaga moneter internasional (International Monetary Fund/IMF) yang mengoreksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun depan menjadi 3,4%.
"Dari global secara overall, melihatnya semua negara slow down (pertumbuhannya) atau secara bersama mengarah ke bawah. Karena lihat ketidakpastian ada sampai lanjut ke 2020," ujar Dody saat ditemui di kompleks BI, Jumat (8/11/2019).
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya menekan CAD sampai pada 2020, seiring dengan melihat adanya perlambatan ekonomi dunia.
"Ya kita lihat [CAD 2020], karena ekonomi dunia kan semua turun. Kita lihat pertumbuhan ekonomi Malaysia, Singapura itu kan relatif turun. Sementara kita masih relatif stabil, sehingga ada resiliance [ketahanan] terhadap gejolak ekonomi regional ini," tutur Airlangga saat ditemui di kantornya, Jumat (8/11/2019).
Adapun, BI memperkirakan CAD pada 2020 tetap terkendali dalam kisaran 2,5%-3,0% terhadap PDB dan aliran masuk modal asing yang tetap besar.
BI juga mengklaim akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA).
(dru) Next Article Kabar Gembira Nih Pak Jokowi! CAD 2019 Menyusut ke 2,72% PDB
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa ketidakpastian global yang berlanjut pada tahun depan, terlihat dari lembaga moneter internasional (International Monetary Fund/IMF) yang mengoreksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun depan menjadi 3,4%.
"Dari global secara overall, melihatnya semua negara slow down (pertumbuhannya) atau secara bersama mengarah ke bawah. Karena lihat ketidakpastian ada sampai lanjut ke 2020," ujar Dody saat ditemui di kompleks BI, Jumat (8/11/2019).
"Ya kita lihat [CAD 2020], karena ekonomi dunia kan semua turun. Kita lihat pertumbuhan ekonomi Malaysia, Singapura itu kan relatif turun. Sementara kita masih relatif stabil, sehingga ada resiliance [ketahanan] terhadap gejolak ekonomi regional ini," tutur Airlangga saat ditemui di kantornya, Jumat (8/11/2019).
Adapun, BI memperkirakan CAD pada 2020 tetap terkendali dalam kisaran 2,5%-3,0% terhadap PDB dan aliran masuk modal asing yang tetap besar.
BI juga mengklaim akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA).
(dru) Next Article Kabar Gembira Nih Pak Jokowi! CAD 2019 Menyusut ke 2,72% PDB
Most Popular