
Breaking News
Kabar Gembira Nih Pak Jokowi! CAD 2019 Menyusut ke 2,72% PDB
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
10 February 2020 10:22
![Defisit neraca transaksi [CAD/Current Account Deficit] berjalan pada 2019 tercatat sebesar US$ 30,4 miliar atau 2,72% dari PDB.](https://awsimages.detik.net.id/visual/2018/01/12/5af90724-a6de-4646-94e1-24206cade5c9_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit neraca transaksi berjalan [CAD/Current Account Deficit] pada 2019 tercatat sebesar US$ 30,4 miliar atau 2,72% dari PDB. Defisit tersebut membaik dibandingkan dengan defisit pada tahun sebelumnya sebesar 2,94% dari PDB di 2018.
Data Bank Indonesia (BI), Senin (10/2/2020) menyebutkan perbaikan CAD tersebut terutama ditopang oleh neraca perdagangan barang yang mencatat surplus, berbeda dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami defisit.
"Neraca perdagangan barang yang mencatat surplus dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat serta defisit neraca perdagangan migas yang menurun," tulis BI dalam keterangannya.
Hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya impor minyak sejalan dengan kebijakan pengendalian impor seperti program B20. Dengan perbaikan tersebut, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di 2019 mengalami surplus.
"NPI tahun 2019 mencatat surplus 4,7 miliar dolar AS, membaik dari tahun sebelumnya yang mengalami defisit sebesar 7,1 miliar dolar AS," terang BI.
Kinerja NPI yang membaik juga ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat signifikan menjadi sebesar US$ 36,3 miliar dari US$ 25,2 miliar pada 2018. Hal ini ditopang oleh aliran masuk modal berjangka panjang di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global.
Pada triwulan IV-2019 sendiri, defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan IV-2019 tetap terkendali, sehingga turut menopang ketahanan sektor eksternal Indonesia.
Defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan IV 2019 tercatat sebesar US$ 8,1 miliar (2,84% dari PDB), ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat. Meningkatnya surplus neraca perdagangan nonmigas terutama dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas di tengah kinerja ekspor nonmigas yang belum kuat.
Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan naiknya impor minyak untuk memenuhi tingginya permintaan di akhir tahun.
BI memandang ke depan, kinerja NPI diprakirakan tetap baik sehingga dapat men
Prospek NPI tersebut didukung defisit transaksi berjalan tahun 2020 yang diprakirakan tetap terkendali dalam kisaran 2,5%-3,0% PDB. Prospek aliran masuk modal asing diperkirakan juga tetap besar didorong persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi Indonesia yang tetap terjaga.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta senantiasa memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna meningkatkan ketahanan sektor eksternal, termasuk mendorong peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA)."
(dru) Next Article Sedih, Perbaikan Ekonomi RI Tak Secepat yang Diperkirakan
Data Bank Indonesia (BI), Senin (10/2/2020) menyebutkan perbaikan CAD tersebut terutama ditopang oleh neraca perdagangan barang yang mencatat surplus, berbeda dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami defisit.
"Neraca perdagangan barang yang mencatat surplus dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat serta defisit neraca perdagangan migas yang menurun," tulis BI dalam keterangannya.
![]() |
"NPI tahun 2019 mencatat surplus 4,7 miliar dolar AS, membaik dari tahun sebelumnya yang mengalami defisit sebesar 7,1 miliar dolar AS," terang BI.
Kinerja NPI yang membaik juga ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat signifikan menjadi sebesar US$ 36,3 miliar dari US$ 25,2 miliar pada 2018. Hal ini ditopang oleh aliran masuk modal berjangka panjang di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global.
Pada triwulan IV-2019 sendiri, defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan IV-2019 tetap terkendali, sehingga turut menopang ketahanan sektor eksternal Indonesia.
Defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan IV 2019 tercatat sebesar US$ 8,1 miliar (2,84% dari PDB), ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat. Meningkatnya surplus neraca perdagangan nonmigas terutama dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas di tengah kinerja ekspor nonmigas yang belum kuat.
Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan naiknya impor minyak untuk memenuhi tingginya permintaan di akhir tahun.
BI memandang ke depan, kinerja NPI diprakirakan tetap baik sehingga dapat men
Prospek NPI tersebut didukung defisit transaksi berjalan tahun 2020 yang diprakirakan tetap terkendali dalam kisaran 2,5%-3,0% PDB. Prospek aliran masuk modal asing diperkirakan juga tetap besar didorong persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi Indonesia yang tetap terjaga.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta senantiasa memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna meningkatkan ketahanan sektor eksternal, termasuk mendorong peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA)."
(dru) Next Article Sedih, Perbaikan Ekonomi RI Tak Secepat yang Diperkirakan
Most Popular