Penjelasan Istana Soal Data PDB RI dari BPS yang Dicurigai

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 November 2019 12:30
BPS bahkan akan menggelar coffee morning dengan tema diskusi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir pekan ini.
Foto: Fadjrol Rahman, Komisaris Adhi Karya (CNBC Indonesia/Ratu Rina)
Jakarta, CNBC Indonesia - Data realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal pekan ini dipertanyakan kebenarannya oleh sejumlah pihak.

Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, BPS bahkan akan menggelar coffee morning dengan tema diskusi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir pekan ini. Setidaknya, ada belasan ekonom yang diundang.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Fadjroel Rachman pun angkat bicara mengenai sejumlah stigma yang menyebut bahwa ada 'polesan' terhadap data pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Beberapa hari ini muncul di media berita yang dalam tanda petik meragukan keabsahan perhitungan pertumbuhan ekonomi yang dikeluarkan BPS," kata Fadjroel saat berbincang dengan media, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Fadjroel mengatakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah meminta kepada Kepala BPS Suhariyanto untuk menangani hal ini dengan serius perihal keraguan terhadap data-data yang disampaikan otoritas statistik.

"Kami sebagai pemerintahan selalu menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas. Jadi meminta kepada BPS untuk mengundang para ekonom, lembaga riset untuk menjelaskan mengenai metodologi riset dan bagaimana data tersebut disampaikan,"

"BPS sudah menyatakan data yang mereka ambil berdasarkan metodologi yang mereka pakai sudah dalam monitoring lembaga internasional seperti IMF, dan lembaga lainnya baik yang ada di Indonesia maupun internasional," tegasnya.

Fadjroel menegaskan bahwa pemerintah menjunjung tinggi transparansi maupun akuntabilitas data agar publik memahami betul apa yang sebenarnya terjadi terhadap kondisi Indonesia.

"Agar semua yang disampaikan kepada publik betul-betul dapat dipercaya kemudian bersifat ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]





(dru) Next Article Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,02% Sepanjang 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular