
Terungkap! Bakal Ada Stasiun Kereta di Dalam Citra Maja Raya

Banten, CNBC Indonesia- Proyek Citra Maja Raya yang dikembangkan PT Hanson International Tbk (MYRX) dan Grup Ciputra ternyata tengah menyiapkan sebidang tanah yang akan diajukan sebagai stasiun baru. Rencana ini bergulir mengingat kebutuhan masyarakat akan kemudahan transportasi, terutama yang menghubungkan areal perumahan dan Jakarta.
Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, calon stasiun tersebut berlokasi di Citra Maja Raya 1. Tanah tersebut tepat berada di pinggir rel Maja menuju Stasiun Tanah Abang atau Rangkasbitung.
Informasi ini dikonfirmasi oleh manajemen Hanson. "Benar, nanti ada stasiun di dalam Citra Maja Raya. Lahannya sudah disiapkan," kata Manajemen Hanson kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/11/2019).
Manajemen Hanson mengungkapkan karena banyak masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah yang akan bermukim di sana, maka stasiun berperan penting untuk transportasi. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu membeli kendaraan pribadi untuk ke Jakarta.
![]() |
"Kalau di Stasiun Maja terlalu sempit, maka ditambah stasiun baru. Kami tinggal menunggu perizinan saja dari kereta api," ujar Manajemen Hanson.
Manajemen Hanson mengungkapkan targetnya stasiun KRL baru ini bisa selesai dua tahun mendatang, jika perizinan sudah ada. Bila izin turun maka pihak pengembang bisa langsung membangun, dan diharapkan bisa selesai sesuai target.
"Targetnya dua tahun. Kalau perizinan sudah turun kami bangun segera," tutur manajemen Hanson.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan secara kumulatif Citra Maja Raya telah membukukan uang muka atas pemesanan lebih dari 11 ribu unit rumah dan ruko. Citra Maja Raya merupakan proyek joint operation antara Hanson dengan Grup Ciputra.
Hanson merupakan emiten properti yang dikendalikan oleh investor kawakan Benny Tjokrosaputro atau dikenal sebagai Bentjok. Dalam laporan keuangan, Hanson menyatakan Citra Maja Raya akan diperluas menjadi 3.000 hektare, dibandingkan dengan saat ini 2.600 hektare.
Selain Citra Maja Raya, Hanson membangun proyek Forest Hill di Kawasan Serpong dan kawasan terpadu Millennium City di Parung Panjang.
Hingga 30 September 2019, MYRX telah melakukan pembebasan lahan seluas 1.581 hektare di Rangkasbitung dan Maja, Banten, dengan uang muka pembelian tanah senilai Rp 3,61 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per 30 September, MYRX memiliki tanah untuk pengembangan (land bank) senilai Rp 6,5 triliun pada September 2019, naik 15% dibandingkan dalam 9 bulan.
Sebelumnya Hanson sempat ditegur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena melakukan penghimpunan dana dari masyarakat. Penghimpunan dana tersebut yang masuk dalam utang piutang dalam laporan keuangan, kemudian digunakan Hanson dalam pembelian tanah dan pemadatan tanah di sejumlah proyek propertinya.
OJK pun telah bertemu dengan Benny Tjokro terkait masalah tersebut dan menghasilkan kesepakatan yaitu Hanson diminta untuk menghentikan dan melunasi penghimpunan dana yang dilakukan sesuai dengan tanggal jatuh tempo masing-masing.
"Dalam poin ini tidak ada masalah karena sampai sekarang pun tidak ada perjanjian kerja sama yang gagal bayar," ujar Benny kepada CNBC Indonesia, Senin (4/11/2019).
Dalam pertemuan tersebut Benny Tjokro juga mengatakan akan kembali mengajukan diri untuk menjabat sebagai Presiden Direktur Hanson. Pengajuan diri tersebut akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 November 2019.
"Sebelumnya saya telah mengundurkan diri. Namun situasi seperti ini maka akan lebih mantap kalau ada saya. Maka saya akan mengajukan diri bukan hanya menjadi Komisaris tetapi kembali menjadi Presiden Direktur di RUPS mendatang," ujar Benny.
(dob/dob) Next Article Intip Kota Terpadu Citra Maja Raya Seluas 2.600 hektar
