
Wamenkeu: RI itu Kena Imbas dari AS-China-Inggris-Eropa
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
06 November 2019 12:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Akibat dari ekonomi yang tidak menentu, membuat perekonomian Indonesia turut terkena imbasnya. Hal itu dikatakan langsung oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
Suahasil mengatakan bahwa melihat dari indikator pertumbuhan ekonomi yang melambat dari 3,7% yang saat ini diramal berada pada kisaran 3%, membuat iklim perdagangan dunia juga menurun. Hal itu berimbas juga kepada perekonomian di Indonesia.
"Perekonomian Indonesia mau tidak mau akan terkena imbas. Lewat aliran modal yang masuk, dan ketika dunia mengalami tekanan, maka aliran modal juga berpengaruh," ujar Suahasil saat menjadi pembicara dalam Indonesia Banking Expo 2019 di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Lebih lanjut, Suahasil mengatakan bahwa, imbasnya ke perekonomian Indonesia itu bukan hanya soal ketegangan ekonomi yang besar, tapi juga pada perekomian negara tertentu yang sedang 'sakit'.
"Ada beberapa titik tertentu Jepang belum recover sempurna, Brexit menyisakan tanda tanya. Kelihatannya ada opsi baru, tapi penuh tanda tanya, Eropa juga situasinya belum jelas seperti apa," kata Suahasil melanjutkan.
Imbas berikutnya terhadap perekonomian di Indonesia adalah lewat Foreign Direct Investment (FDI). Dia mencontohkan apabila ada investor yang bangun pabrik, tapi kalau perekonomian di Indonesia terganggu, maka sang investor akan langsung meninggalkan.
Oleh karena itu, kata Suahasil banyak sekali Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dikerjakan, yakni menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dengan memperbaiki iklim investasi.
"PR kita untuk memastikan investor yang sudah masuk dia nyaman dengan kebijakan ekonomi di Indonesia. Nomer dua, FDI [Foreign Direct Investment] kita mesti bicara iklim investasi dan tersedianya infrastruktur dan adanya regulasi yang baik, untuk menciptakan dan mendukung iklim dunia usaha," kata Suahasil.
(dru) Next Article PDB Tumbuh 5,02%, Wamenkeu: Masih Banyak yang Lebih Rendah
Suahasil mengatakan bahwa melihat dari indikator pertumbuhan ekonomi yang melambat dari 3,7% yang saat ini diramal berada pada kisaran 3%, membuat iklim perdagangan dunia juga menurun. Hal itu berimbas juga kepada perekonomian di Indonesia.
"Perekonomian Indonesia mau tidak mau akan terkena imbas. Lewat aliran modal yang masuk, dan ketika dunia mengalami tekanan, maka aliran modal juga berpengaruh," ujar Suahasil saat menjadi pembicara dalam Indonesia Banking Expo 2019 di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (6/11/2019).
"Ada beberapa titik tertentu Jepang belum recover sempurna, Brexit menyisakan tanda tanya. Kelihatannya ada opsi baru, tapi penuh tanda tanya, Eropa juga situasinya belum jelas seperti apa," kata Suahasil melanjutkan.
Imbas berikutnya terhadap perekonomian di Indonesia adalah lewat Foreign Direct Investment (FDI). Dia mencontohkan apabila ada investor yang bangun pabrik, tapi kalau perekonomian di Indonesia terganggu, maka sang investor akan langsung meninggalkan.
Oleh karena itu, kata Suahasil banyak sekali Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dikerjakan, yakni menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dengan memperbaiki iklim investasi.
"PR kita untuk memastikan investor yang sudah masuk dia nyaman dengan kebijakan ekonomi di Indonesia. Nomer dua, FDI [Foreign Direct Investment] kita mesti bicara iklim investasi dan tersedianya infrastruktur dan adanya regulasi yang baik, untuk menciptakan dan mendukung iklim dunia usaha," kata Suahasil.
(dru) Next Article PDB Tumbuh 5,02%, Wamenkeu: Masih Banyak yang Lebih Rendah
Most Popular